Medan, 21/1 (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara memberlakukan sistem promosi dan degradasi terhadap atlet yang mengikuti Program Pembinaan Intensif (PPI) 2013, sebagai persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional ke-19 di Jawa Barat tahun 2016.
Wakil Ketua Umum KONI Sumut Prof Agung Sunarno di Medan, Senin, mengatakan prestasi yang diraih atlet PPI dalam kejuaraan nasional akan menjadi penilaian bagi KONI Sumut dan masing-masing Pengprov
untuk dipertahankan atau didepak dari pembinaan.
Sebagai salah satu indikator penilaian adalah, atlet PPI harus berhasil meraih medali pada kejuaraan nasional masing-masinag cabang olahraga yang akan diikuti, sedangkan atlet yang gagal meraih medali akan terdegredasi dan digantikan oleh atlet lainnya.
"Dengan adanya penilaian seperti ini maka diharapkan akan dapat semakin memotivasi atlet untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. Dengan demikian posisinya di PPI akan terus dipertahankan, namun jika prestasinya terus menurun, maka dia akan terdegredasi," katanya.
Dengan menerapkan sistem promosi dan degredasi ini, maka atlet yang belum masuk dalam program PPI 2013 ini berpeluang untuk masuk, jika mendapat medali pada kejurnas yang diikuti, menggantikan atlet yang didegradasi.
"Sistem promosi dan degradasi ini akan terus berjalan hingga menjelang pelaksanaan PON ke-19 tahun 2016 di Jawa Barat. Ini merupakan ketentuan dan sistem yang berlaku di program tersebut.," katanya.
Atlet yang mengikuti PPI tahun 2013 ini berjumlah 43 orang dari 17 cabang olahraga. Mereka yang terpilih masuk PPI adalah yang berhasil meraih medali pada PON XVIII/2012 di Riau lalu dan berhasil lolos dari beberapa kriteria yang disyaratkan.
"Dengan sistem ini bisa jadi atlet yang tergabung dalam PPI ini bisa bertambah dan berkurang pada tahun 2014 nanti. Tergantung prestasi dan kemajuan yang diraihnya, kalau ia berhasil meraih medali pada kejurnas, maka ia akan bertahan di PPI, kalau tidak maka posisinya di PPI akan digantikan atlet lainnya," katanya.***4***
(T.KR-JRD/B/I007/I007)