Medan (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau proyek revitalisasi Danau Siombak di Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (8/11), untuk memastikan percepatan penanganan banjir rob yang kerap melanda kawasan Medan bagian utara.
“Revitalisasi Danau Siombak merupakan upaya strategis untuk menanggulangi banjir rob yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Kita mempercepat pembangunan tanggul pengaman dan kolam retensi,” kata Dody di sela peninjauan.
Ia menjelaskan, dari total kebutuhan sekitar tiga kilometer tanggul pengendali air, sepanjang 1,3 kilometer telah rampung dikerjakan pada 2024. Sementara sekitar 1,7 kilometer sisanya direncanakan dilanjutkan pada tahun anggaran 2026.
Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum juga akan membangun tiga kolam retensi guna menampung air sebelum dialirkan kembali ke Danau Siombak. Langkah ini diperlukan karena permukaan air danau berada di level yang cukup tinggi.
“Jika langsung dibuang, air tidak akan surut. Karena itu diperlukan sistem penampungan dan pengendalian yang saling terhubung,” ujarnya.
Dody menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung pembiayaan pembangunan tersebut.
Namun, ia meminta dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dalam penanganan aspek sosial dan pembebasan lahan.
“Pendanaan siap. Tapi untuk pembebasan lahan dan komunikasi ke warga, Pemko Medan harus menjadi ujung depan. Kita selesaikan bersama agar proyek berjalan lancar,” katanya.
Revitalisasi Danau Siombak diharapkan tidak hanya menjadi sarana pengendali banjir rob, tetapi juga berfungsi sebagai kawasan resapan dan pengembangan ruang terbuka hijau serta pariwisata lingkungan di Medan bagian utara.
“Kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat nyata setelah pengerjaan seluruh sistem pengendalian air ini selesai,” kata Dody.
