Film Jangan Panggil Mama Kafir: Drama keluarga lintas iman penuh haru

Medan (ANTARA) - Film drama keluarga dengan judul 'Jangan Panggil Mama Kafir ' akan segera tayang di bioskop pada 16 Oktober 2025. Film tersebut mengangkat kisah nyata tentang cinta yang berbeda agama serta perjuangan seorang ibu yang menyentuh hati.

Film drama keluarga itu diaktori oleh Michelle Ziudith yang berperan jadi (Maria) dan Giorgino Abraham jadi (Fafat).

"Ini adalah film yang menarik sekali untuk dinikmati akhir pekan sama keluarga, sama teman-teman, sama pasangan juga, mungkin apalagi yang kalau bisa dibilang punya keadanya yang sama ya. Mungkin lagi pacaran, beda agama. Jadi kayak, mungkin bisa dilihat harapannya supaya film ini bisa menghibur, juga bisa menginspirasi," kata Michelle Ziudith saat di wawancarai di Medan, Rabu (1/10/2025).

Menurut Michelle Ziudith, jadi aktor di film ini menjadi tantangan tersendiri karena harus syuting sama anak kecil yang dimana perannya cukup besar disini Maka judul itu juga diambil dari kata-kata yang diucapkan sama anak itu sendiri Apa ya, ungkapan perlindungan terhadap ibunya sendiri Yang dia gak seneng dan dia sedih, dia merasa sakit hati Saat dia merasa ibunya sedikit didiskriminasi.

"Makanya judul ini Jangan Panggil Mama Kafir. Menurutku ini menarik sekali sih Untuk bonding antara ibu dan anak Lalu juga proses pertama kali pertemuan antara Maria juga Fafad," katanya.

Selain itu film tersebut juga menceritakan awal kali bertemu di gereja di malamNatal, yang membuat takdir mereka berubah dan Maria tak menyangka kalau hubungannya dengan
Fafat membawanya pada hubungan beda agama.

Tapi keduanya telanjur saling mencintai
dan memutuskan untuk menikah. Ketika putri mereka lahir dan masih belum genap setahun, Fafat meninggal dunia dalam suatu kecelakaan.

Maria pun seorang diri dengan sabar membesarkan putrinya Laila (Humaira Jahra), sesuai ajaran Islam yang pernah dijanjikan kepada mendiang suaminya.

Namun Ustadzah Habibah (Elma Theana) melihat upaya Maria dalam mendidik Laila dengan ajaran Islam masih kurang, karena itu ia ingin mengambil dan mendidik sendiri cucunya itu.