Medan (ANTARA) - Konsul Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Medan merayakan peringatan 76 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dan peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri para pejabat Provinsi Sumatera Utara dan pejabat lainnya berlangsung pada Kamis (25/9) malam, di Kota Medan.
Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Medan, Huang He dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dari berbagai lapisan masyarakat yang telah lama memberikan perhatian dan dukungan dalam pembangunan Tiongkok serta hubungan Tiongkok-Indonesia.
Dia mengatakan selama 76 tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok memimpin rakyat Tiongkok bersatu dalam perjuangan yang tak kenal lelah, dan menciptakan dua keajaiban, yang meliputi pembangunan ekonomi yang pesat dan stabilitas sosial jangka panjang
Menurutnya Tiongkok telah berkembang dari negara miskin dan terbelakang menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
"Negara manufaktur terbesar di dunia, negara dengan perdagangan barang terbesar di dunia, negara dengan pasar konsumen barang terbesar kedua di dunia, negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia, dan telah meraih prestasi gemilang yang menarik perhatian dunia," kata dia.
Pada tahun 2025, Huang He menjelaskan bahwa memiliki makna sejarah yang istimewa bagi rakyat Tiongkok. 80 tahun yang lalu, setelah 14 tahun perjuangan yang berat dan heroik, rakyat Tiongkok akhirnya meraih kemenangan besar dalam Perang Perlawanan Melawan Agresi Jepang.
Selama bertahun-tahun melewati masa perang yang sulit, rakyat Tiongkok dan Indonesia saling mendukung, berbagi suka dan duka, serta bersama-sama memberikan kontribusi penting bagi perjuangan umat manusia yang adil
Sebelumnya, kata dia, pemerintah Tiongkok beberapa pekan lalu menggelar parade militer dan berbagai acara peringatan akbar lainnya.
Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato penting, menguraikan tema-tema mengenang sejarah, menghormati pahlawan, menjunjung perdamaian dan membangun masa depan
Pidato ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa Tiongkok akan berpegang teguh pada jalur pembangunan damai dan bersama-sama mendorong modernisasi dunia.
Presiden Prabowo mengatasi berbagai kesulitan untuk menghadiri kegiatan peringatan di Tiongkok, yang sepenuhnya menunjukkan betapa pentingnya hubungan Tiongkok-Indonesia serta rasa persahabatan tulus rakyat Indonesia terhadap rakyat Tiongkok
"Peringatan hubungan Tiongkok-Indonesia di tahun ini sangat luar biasa ditandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia serta peringatan 70 tahun Konferensi Bandung. Selama 75 tahun terakhir, hubungan bilateral telah melewati berbagai tantangan, mencapai prestasi luar biasa, dan meninggalkan pelajaran berharga," jelasnya.
Selama dua tahun terakhir, Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo telah bertemu sebanyak tiga kali, memimpin pembangunan komunitas senasib sepenanggungan antara kedua negara ke tingkat yang baru. Kedua negara terus memperkuat rasa saling percaya politik, mempererat hubungan ekonomi, dan memelihara pertukaran humaniora
Kerja sama "lima pilar utama", yang meliputi politik, ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan, serta pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalan, telah membuahkan hasil yang bermanfaat.
70 tahun yang lalu, Tiongkok dan Indonesia bersama-sama memberikan kontribusi bersejarah bagi keberhasilan penyelenggaraan Konferensi Bandung. Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dan Semangat Bandung tetap abadi dan terus membimbing negara-negara berkembang untuk saling mendukung dan mempererat kerja sama.
"Tiongkok akan bersama dengan Indonesia untuk terus berdiri di sisi sejarah yang benar, mendorong pembangunan sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara, serta bekerja sama dengan semua negara menuju komunitas senasib sepenanggungan umat manusia," kata dia
Pihaknya menyatakan sangat terkesan dengan tanah yang indah, subur, ramah, dan penuh peluang ini.
Dia berharap dapat meningkatkan pemahaman dan mempererat persahabatan dari berbagai lapisan masyarakat yang berada di wilayah kerja konsuler.
"Saya akan bersama-sama mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, dan melakukan upaya-upaya baru untuk mendorong pertukaran persahabatan dan kerjasama pragmatis antara wilayah kerja konsuler dengan berbagai wilayah di Tiongkok, serta mendorong pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia," ujarnya
