Medan (ANTARA) - Permintaan karet Sumatera Utara dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat (AS) terus naik setelah anjlok akibat dampak pandemi COVID-19.
"Setelah sempat anjlok 39,35 persen pada Mei dibandingkan April 2020, ekspor karet Sumut pada bulan Juni mulai membaik," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Minggu.
Menurut dia, ekspor karet Sumut pada bulan Mei merupakan puncak penurunan di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Nilai ekspor karet Sumut hingga Mei 2020 turun 11 persen
"Syukur di Juni ekspor naik signifikan, stay sebesar 87 persen dibandingkan Mei," katanya.
Ekspor karet pada Mei yang 14.975 ton naik menjadi 28.012 ton pada Juni.
Edy menjelaskan, peningkatan volume ekspor karet di Juni didorong oleh meningkatnya permintaan khususnya dari RRT dan AS.
Negara tujuan ekspor terbesar karet Sumut pada bulan Juni 2020 adalah RRT setelah negara itu sempat menempati posisi di bawah Jepang.
Dia mengakui, meski sudah naik di Juni, volume ekspor karet Sumut selama semester I 2020 masih mengalami penurunan 16,2 persen.
Pada semester I volume ekspor karet Sumut hanya 170.425 ton.