Medan (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara menjalin kerja sama dengan PT Prima Indonesia Logistik dan PT Sei Mangkei Nusantara Tiga dalam kegiatan layanan kargo kontainer melalui multimoda kereta api relasi Sei Mangkei – Belawan.
Vice President KAI Divre I Sumut Sofan Hidayah di Medan, Kamis, mengatakan melalui kerja sama itu, ketiga perusahaan bersepakat untuk mengupayakan kegiatan layanan kargo kontainer melalui multimoda kereta api untuk relasi Belawan – Sei Mangkei dan sebaliknya mulai 1 Oktober 2025.
Diharapkan kerja sama ini berlangsung lancar dan dapat meningkatkan nilai seluruh pihak. Pihaknya berkomitmen memastikan keselamatan dan kelancaran angkutan barang dari sisi sarana, prasarana, maupun operasional.
"Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, kami sepakat bersinergi mendukung perekonomian Indonesia dengan mempercepat arus barang. Angkutan massal kereta api memungkinkan distribusi lebih cepat sekaligus mengurangi kemacetan, polusi dan beban jalan raya," katanya.
Ia mengatakan kereta api memiliki keunggulan dibanding moda transportasi lain. Satu gerbong dapat mengangkut hingga 42 ton atau setara dua truk kontainer. Dengan 20 gerbong peti kemas, satu rangkaian kereta mampu menggantikan 40 truk sekaligus.
“Dengan 20 gerbong peti kemas, satu rangkaian kereta api mampu menggantikan 40 truk sekaligus,” ungkapnya.
Selain itu, tingkat ketepatan waktu kereta barang KAI Sumut periode Januari–Agustus 2025 mencapai 96,4 persen.
Angkutan barang dengan kereta api juga menawarkan keamanan tinggi, bebas pungutan liar, dikelola SDM profesional bersertifikat, serta berkontribusi pada efisiensi logistik dalam negeri.
”KAI akan terus memperluas kerja sama dengan pelaku usaha di Sumatera Utara untuk memaksimalkan layanan angkutan barang. Kami optimistis volume angkutan terus tumbuh seiring komitmen KAI mendukung logistik ramah lingkungan dan memperkuat daya saing ekonomi nasional,” ujar Sofan.
Sepanjang Januari–Agustus 2025, KAI Divre I Sumut telah mengangkut 472.788 ton barang. Terdiri dari 212.784 ton BBM, 185.251 ton peti kemas, 66.804 ton crude palm oil (CPO), 2.794 ton barang hantaran paket (BHP), 2.040 ton lateks, dan 3.115 ton komoditas lainnya.
