Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menginginkan Sumut harus mampu merdeka dari belenggu narkoba menyambut perayaan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
"Para pelaku terbukti terlibat peredaran narkoba akan kami eksekusi secara hukum. Tidak ada toleransi. Ini penyakit kronis yang menggerogoti Sumatera Utara bertahun-tahun. Saatnya kita bertindak tegas," ucap Bobby dalam sambutannya di rapat paripurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis.
Gubernur menyuarakan komitmen keras mengajak aparat penegak hukum setempat bersatu untuk melakukan langkah nyata dalam memberantas jaringan narkotika.
Pihaknya menegaskan, peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini tidak hanya sebatas seremoni, tetapi menjadi momen revolusi moral memerangi narkoba.
Bobby mengajak semua elemen, baik DPRD Sumut, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), dan TNI/Polri bersama-sama menghancurkan pusat-pusat peredaran narkoba di provinsi ini.
"Kalau bisa, semua lokasi yang menjadi sarang narkoba kita bersihkan. Kita musnahkan. Kita tunjukkan, bahwa Sumatera Utara bisa merdeka dari narkoba," tegasnya.
Gubernur juga menekankan, upaya pemberantasan narkoba itu tidak cukup hanya di wilayah daratan Sumatera Utara.
Tetapi banyak jalur rawan masuk narkoba melalui pelabuhan kecil dan lintasan ilegal, bahkan hingga wilayah laut terhubung ke negara tetangga di Asia Tenggara.
Data Badang Kesatuan Bangsa Dan Politik Provinsi Sumut menyatakan, dari 15,78 juta jiwa lebih jumlah penduduk Sumatera Utara, di antaranya 1,7 juta jiwa lebih sudah terpapar narkoba.
"Pintu-pintu kecil selama ini menjadi jalur masuk dari luar, seperti dari arah Thailand harus kita tutup rapat. Tidak boleh ada celah lagi. Kita semua harus waspada, dan bertindak," jelas Bobby.
Pihaknya juga mengungkapkan, telah melakukan koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara secara intensif.
Seluruh aparat penegak hukum juga telah sepakat untuk bergerak serentak di lapangan, dan menutup celah-celah distribusi narkoba di wilayah Sumut.
"Kita tidak bisa terus menjadi juara bertahan dalam hal kasus narkoba. Ini saatnya Sumut keluar dari stigma itu. Kami sudah sepakat dengan TNI, Polri, dan Kejaksaan. Semua pintu masuk akan kita tutup," papar Bobby.
Gubernur juga menekankan, penanganan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan pencegahan di atas kertas, namun harus dilakukan secara kolaboratif, cepat, dan menyeluruh.
"Dari sisi pencegahan, tentu akan terus dilakukan. Tapi harus dibarengi tindakan nyata. Ini bukan hanya tugas satu pihak, tapi tugas kita semua," kata Bobby.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Bobby inginkan Sumut merdeka dari belenggu narkoba
