Medan (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Togap Simangunsong mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut bekerja tulus dan ikhlas mewujudkan Kolaborasi Sumut Berkah.
"Selain itu, bersinergi guna mendukung visi misi Bapak Gubernur Sumut Bobby Nasution, dan Bapak Wakil Gubernur Sumut Surya untuk mewujudkan Kolaborasi Sumut Berkah," ucap Togap di Medan, Senin.
Kolaborasi antarASN di lingkungan Pemprov Sumut, lanjut dia, merupakan kunci suksesnya program strategis yang ditetapkan menjadikan Sumut yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan.
"Kita ini punya kelebihan masing-masing. Pengetahuan, keterampilan sekecil apa pun sangat berarti jika disinergikan. Tidak ada yang bisa bekerja sendiri," katanya.
Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumut yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan dijabarkan dalam lima misi utama sebagai pilar pembangunan daerah.
Meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, menjaga stabilitas makro ekonomi daerah, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Kemudian, pembangunan infrastruktur berkualitas dan ramah lingkungan, serta penguatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat.
"Bahkan office boy atau petugas keamanan sekalipun, punya peran penting, dan mereka sangat kita butuhkan. Semua harus dihargai dan diberdayakan sesuai fungsinya," tegas Togap.
Pihaknya juga meminta ASN menjadi bagian program kerjanya sebagai Sekdaprov Sumut mengunjungi organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut
"Ini kesempatan yang baik bagi saya setelah menjabat sekretaris daerah. Saya ingin memperkenalkan diri, saling kenal dan saling sapa," tutur Togap.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya menyampaikan sembilan target sasaran utama dan sekaligus menjadi indikator makro pembangunan dimulai tahun ini hingga 2029.
"Pertumbuhan ekonomi dari 5,03 persen menjadi 7,6 persen," ucap Surya ketika menyampaikan nota jawaban gubernur Sumut atas ranperda rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Sumut 2025 - 2029 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Sumut, Kamis (17/7).
Kemudian, lanjut dia, produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita dari Rp73,57 juta menjadi Rp115,3 juta, dan kontribusi PDRB provinsi dari 5,21 persen menjadi 5,30 persen.
Lalu, penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,60 persen menjadi 5,2 persen sampai 4,74 persen, dan penurunan kemiskinan dari 7,19 persen menjadi 2,82 persen.
Peningkatan indeks modal manusia dari 0,53 poin menjadi 0,57 poin, penurunan indeks gini dari 0,306 poin menjadi 0,287 poin sampai 0,291 poin.
"Peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup dari 73,96 poin menjadi 77,87 poin, dan penurunan intensitas emisi gas rumah kaca dari satu persen menjadi 16,88 persen," ujar Surya.
