Medan (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan, industri fesyen kreatif di Sumatera Utara memiliki nilai jual tinggi.
"Selain itu, menjadi penopang kekuatan ekonomi," ucap Wakil Ketua Dekranasda Sumut Titiek usai membuka Sumut Fashion Week 2025 di Delipark Plaza Medan, Jumat.
Pihaknya mengapresiasi kegiatan ini yang menghadirkan para disainer fesyen, baik sudah mahir maupun pemula tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumut.
Bidang fesyen ini merupakan bagian industri kreatif yang terus dapat berkembang dan berkelanjutan, khususnya Sumatera Utara.
"Industri kreatif ini berperan signifikan pengentasan kemiskinan lewat perluasan kesempatan kerja, dan menghasilkan barang yang layak diekspor," papar Titiek.
Ia mengatakan, bahwa Provinsi Sumut memiliki 33 kabupaten/kota merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alamnya maupun kebudayaannya.
"Jika pengolahan dan pengelolaannya dilakukan dengan baik, maka bisa menjadi kekuatan dalam menghadapi perubahan," tegas dia.
Pihaknya juga mengapresiasi Ketua APPMI Sumut Yuni Pohan dan para pengurusnya yang telah menginisiasi acara Sumut Fashion Week 2025.
"Harapan kami, ini bisa memotivasi masyarakat, khususnya yang memiliki kemampuan menjadi desainer," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan para pelaku industri fesyen, dan perancang busana agar dalam berkreasi serta berinovasi tetap memperhatikan wastra sebagai warisan budaya.
"Fesyen yang paling baik adalah bisa menciptakan perpaduan antara yang tradisional dan modern," sebut Titiek.
Ketua APPMI Sumut Yuni Pohan mengapresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut kepada masyarakat, khususnya pelaku industri kreatif.
"Kita menyambut baik dan berterima kasih kepada Pemprov Sumut yang telah mendukung kami, khususnya para pelaku industri kreatif di bidang busana ini," ujar Yuni.
