Aekkanopan (ANTARA) -
Labuhanbatu Utara memiliki 20 objek wisata yang tersebar di enam kecamatan. Dua dari delapan kecamatan yang tidak memiliki objek wisata adalah Marbau dan Kualuhhilir.
Hampir semua objek wisata tersebut dikelola perseorangan. Hanya objek wisata Aekburu di Kecamatan Na IX-X yang dikelola Pemkab. Namun saat ini hampir 90 persen fasilitasnya rusak berat.
Penjelasan itu disampaikan Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata Labura melalui Kabid Pariwisata JR Simanjutak kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (12/6).
"Hampir semua objek wisata di Labura dikelola perseorangan. Sedangkan objek wisata Aekburu yang dulu sempat booming, saat ini fasilitasny sudah rusak parah," aku Simanjuntak.
Menurutnya, untuk mengelola wisata yang mendapatkan bantuan kementerian memerlukan tahapan, waktu dan dana. Tahapan tersebut dimulai dari rencana induk kepariwisataan kabupaten (Riperkab) yang waktunya diperkirakan hingga delapan bulan.
"Tahun ini kita sudah mengajukan dana untuk Riperkab melalui ABPD sebesar Rp300 juta," sebutnya seraya menambahkan untuk keperluan Riperkab dibutuhkan dana antara Rp700-Rp800 juta.
Kemudian menyiapkan master plan wisata, data objek wisata dan jumlah pengunjung serta melaporkan alokasi dana untuk kepariwisataan yang ditampung ABPD.
Untuk melakukan penelitian Riperkab itu juga sudah ditentukan lembaganya seperti USU dan UGM. "Untuk Labura, yang mendapatkan wewenang adalah UGM," sebutnya
Disinggung tentang jumlah objek wisata di Labura, Simanjuntak menyebutkan jumlah objek wisata di masing-masing kecamatan. Kualuhhulu ada 3 objek, Kualuhselatan dan Aekkuo masing-masing 1 objek wisata.
Selanjutnya di Kecamatan Aeknatas terdapat 3 objek wisata, Na IX-X ada tujuh objek wisata serta Kualuhleidong ada satu objek wisata. Sementara di Kecamatan Marbau dan Kualuhhilir, sejauh ini belum terdata memiliki objek wisata.
Sebelum mengakhiri ketewangannya, ia juga mengaku bahwa pendapatan asli daerah (PAD) Labura dari sektor wisata jumlahnya kecil. Selain payung hukum berupa peraturan daerah yang belum ada, pengelolaan juga dilakukan perseorangan