Medan (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara meningkatkan patroli sebagai kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) di wilayah itu untuk menekan aksi premanisme yang meresahkan warga.
"Patroli KRYD yang dilaksanakan secara berkelanjutan itu menyasar berbagai potensi gangguan kamtibmas, seperti aksi premanisme mau pun tindakan kriminal lainnya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan di Medan, Senin.
Ferry mengatakan, dalam kegiatan tersebut, personel di lapangan turut memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat agar aktif memberikan informasi, apalagi jika terjadi tindakan kriminal di wilayah itu.
Hal itu disebabkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah itu juga tanggung jawab bersama, dan sinergisitas Polri dan masyarakat sangat penting.
Kabid Humas menambahkan, patroli KRYD itu juga merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
“Kegiatan itu bukan hanya fokus pada penindakan, tapi juga bersifat preemtif dan preventif. Kami ingin memastikan bahwa kehadiran polisi di tengah masyarakat mampu mencegah niat pelaku kejahatan sekaligus memberikan rasa aman bagi warga,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Dengan dilaksanakannya patroli secara rutin dan masif, diharapkan para pelaku kejahatan akan berpikir dua kali untuk melancarkan aksinya, sementara masyarakat semakin percaya terhadap upaya Polri dalam menjaga keamanan di wilayah Sumatera Utara.
Sebelumnya, Polda Sumut menindak 1.389 orang diduga melakukan premanisme selama pelaksanaan Operasi Pekat Toba dari 1-21 Mei 2025.
Dari seribuan kasus premanisme tersebut, 155 kasus dengan 203 tersangka dinaikkan penanganan ke tahap penyidikan, sedangkan 998 kasus dengan 1.186 pelaku dilakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.