Medan (ANTARA) - Pengurus Propinsi (Pengprov) Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Sumatera Utara mengirimkan empat atlet untuk mengikuti kursus pelatih dan wasit nasional di Jimbaran, Bali pada 3-5 Mei 2025.
Sekretaris Umum PCI Sumut, Abdul Hakim Siregar di Medan, Kamis, mengatakan, pengiriman atlet mengikuti kursus pelatih dan wasit itu sesuai dengan undangan yang disampaikan PP PCI No.06/lN/PCIIPST/PST/03/2025 tertanggal 25 Maret 2025 tentang leve1 2 coaching course dan leveI l umpire course WACA Cricket.
"Kita terus berbenah untuk membuat olahraga kriket semakin berkembang di Sumut. Peningkatan prestasi olahraga tidak hanya dilakukan oleh atlet saja, akan tetapi peran pelatih dan wasit juga menentukan berkembangnya prestasi olahraga khususnya di daerah Sumut," katanya.
Untuk mengikuti kursus pelatih level 2, peserta harus memenuhi persyaratan telah menyelesaikan coaching course level 1 EdApp sebelum 15 April 2025.
Begitu juga kursus wasit level 1, peserta harus memenuhi persyaratan telah menyelesaikan pelatihan umpire tingkat dasar sebelum 15 April 2025.
“PCI Sumut mengirimkan dua atlet mantan PON 2024 untuk kursus pelatih yakni Anggun Amalia Sembiring dan Indra Pipin Siregar. Sedangkan untuk kursus wasit juga dikirim dua mantan atlet PON 2024, yakni Inke Monica Br Ginting dan Elbenezar Sinulingga”, terang Hakim.
“Kursus pelatih dan wasit ini menjadi langkah penting dalam mendukung visi jangka panjang PCI Sumut, khususnya dalam menghadapi PON 2028 di NTT-NTB. Dengan mengikuti kursus ini, bertujuan untuk memperkuat struktur pendidikan kriket di Sumut serta mendorong pencapaian standar kinerja yang lebih tinggi bagi pelatih dan wasit”, sebut Hakim.
Hakim menambahkan dengan belajar dari narasumber yang profesional diharapkan pelatih dapat menerapkan keilmuan yang didapat kepada anak didiknya dengan program pelatihan yang terencana dan terorganisir baik sebagai tulang punggung pencipta atlet terbaik, kemudian selain membina atlet, pelatih diharapkan dapat lebih aktif mencari bakat-bakat potensial untuk dapat dilakukan pembinaan di kriket Sumut.
Sementara itu, Indra Pipin Siregar mengaku senang dapat mengikuti kursus pelatih di Bali.
Menurutnya, materi yang didapat nantinya akan sangat membantunya untuk mendalami ilmu kepelatihan dalam bidang olahraga kriket.
“Terima kasih kepada PCI Sumut yang telah memberi kesempatan bagi saya untuk mengikuti kursus pelatih. Ilmu yang didapat nantinya selama menjalani kursus pelatih bisa berguna untuk perkembangan kriket di Sumut,” kata pria yang akrab disapa Pipin ini.
Ia menambahkan dengan ikut kursus pelatih untuk meningkatkan pengetahuan tentang kriket dan juga menunjang persiapan dalam memberikan materi latihan kepada atlet untuk menghadapi pertandingan di masa mendatang, khususnya PON 2028.
Sedangkan Anggun Amalia Sembiring merasa senang mendapat kepercayaan dari PCI Sumut dan bisa menjadi salah satu dari 4 orang yang berangkat mewakili Sumut dalam kursus pelatihan di Bali.
"Kursus pelatih merupakan hal penting yang harus dilakukan, karena pembangunan SDM yang diantaranya adalah pelatih merupakan percepatan perkembangan olahraga kriket nasional, khususnya Sumut. Dengan adanya kursus pelatih ini akan menambah pelatih memiliki sertifikasi dan memiliki kemampuan manajerial yang baik agar dapat mencetak atlet Sumut yang lebih siap dan matang dalam menghadapi event nasional dan terwujudnya generasi atlet yang berkelanjutan," katanya.