Medan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Utara (OJK Sumut) mengatakan, kredit perbankan di wilayah ini mengalami pertumbuhan 17,67 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional 10,27 persen yoy.
"Penyaluran dalam empat bulan terakhir mengalami pertumbuhan yang kuat, hingga akhirnya mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir," ujar Kepala Kantor OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien di Medan, Rabu.
Khoirul mengatakan, hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang terus meningkat, mengindikasikan kemajuan ekonomi di daerah ini stabil.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pertumbuhan kredit tertinggi ditopang oleh sektor produktif yang sebelumnya bergantung kepada kredit konsumtif.
"Jumlah penyaluran kredit produktif mencapai Rp213,27 triliun atau 70,78 persen dari total kredit dengan pertumbuhan yang tinggi sebesar 15,52 persen year on year," kata dia.
Pertumbuhan ini, menunjukkan pergeseran struktur kredit yang lebih sehat dan berkelanjutan dengan sektor produktif yang menjadi motor ekspansi kredit, mengindikasikan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi.
Kredit produktif didorong oleh peningkatan kredit modal kerja yang berkontribusi sebesar 47,23 persen dengan pertumbuhan 24,21 persen (yoy), sementara kredit investasi dengan porsi 23,55 persen, mengalami pertumbuhan 11,12 persen (yoy).
Berdasarkan sisi lapangan usaha di antaranya, sektor industri pengolahan yang mencatat jumlah pangsa 25,57 persen dan pertumbuhan yang substantif 34,44 persen yoy.
"Dorongan utama subsektor pengolahan minyak goreng kelapa sawit yang tumbuh impresif 75,06 persen yoy. Kenaikan itu dipicu kenaikan CPO dan perbaikan komoditas," ucap Khoirul.
Di sisi lain, upaya memperluas akses pembiayaan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus diperkuat untuk mendorong ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Hingga Januari 2025, total kredit yang disalurkan Rp80,50 triliun, atau tumbuh 2,82 persen. Sebagian besar ke segmen Usaha Mikro Kecil (UMK) yang menyumbang 79,92 persen dari total kredit dengan pertumbuhan 6,27 persen yoy.
Sementara itu, segmen usaha menengah berkontribusi 20,08 persen terhadap total kredit UMKM yang dipengaruhi sektor perdagangan, perkebunan kelapa sawit dan pertanian padi.