Medan (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyurati pemerintah kabupaten/kota terkait prasarana kondisi jalan menjelang arus mudik perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah/Lebaran 2025.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus mengatakan hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut hasil survei jalur mudik yang telah dilalukan pada10-15 Februari 2025.
"Hasil survei prasarana jalan kemarin kami sampaikan ke pemerintah kabupaten/kota,' ujar Agustinus, di Medan, Rabu.
Dalam surat itu, pihaknya meminta kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di di Sumut untuk melakukan berbagai upaya terhadap hasil survei yang telah dilakukan tersebut.
Agustinus mengatakan, survei yang melibatkan Ditlantas Polda Sumut, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Dinas PUPR, dan Jasa Raharja itu mengidentifikasi 147 titik rawan yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas selama mudik Lebaran.
"Hasil rekomendasinya ada yang jangka panjang ada jangka pendek. Kalau pengerjaan memerlukan waktu yang lama atau melewati arus mudik, bisa juga terlebih dahulu menambah rambu-rambu lalu lintas atau pengumuman," kata dia.
Dia menjelaskan, sebanyak 147 titik rawan yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas selama mudik Lebaran itu terdiri dari 76 rawan kecelakaan, 47 rawan macet, dan 24 rawan longsor.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan jumlah hasil survei prasarana dalam menyambut mudik arus perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang berjumlah 120 titik rawan.
"Selain menyurati, kami juga telah melalukan berbagai upaya lainnya termasuk memperkuat koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait," katanya.
Ia memastikan persiapan perayaan hari besar keagamaan di Sumut dilakukan secara maksimal sebagai komitmen pemerintah memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat.
"Dishub sendiri telah menempatkan rambu-rambu peringatan sementara berbentuk spanduk di titik-titik rawan jalan longsor dan rawan laka lantas, agar pengemudi lebih hati-hati dan waspada," ujarnya.