Kotapinang (ANTARA) - Jalan perbatasan Lintas Timur Sumatera (Jalinsum) Cikampak, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara dan Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, mengalami kemacetan panjang.
Kemacetan terjadi sejak H-3, Jumat (28/3) malam di jalur Selatan menuju Utara dan terus meluas hingga Sabtu (29/3) sore, mencapai perbatasan Jalinsum Cikampak Labusel.
Peningkatan volume kendaraan pemudik jelang Hari Raya Idul Fitri diantaranya menjadi penyebab utama kemacetan. Antrean kendaraan diperkirakan mencapai sekitar 12 kilometer didominasi kendaraan pribadi dengan plat BM, BD, B, dan BK.
Pengendara yang terjebak dalam kemacetan melaporkan telah berada di lokasi tersebut selama 6 jam dengan pergerakan yang sangat lambat. Beberapa pengendara mengaku frustrasi karena tidak ada informasi yang jelas mengenai kapan kondisi lalu lintas akan membaik.
Kemacetan juga terjadi di Jalinsum Hutan Labusel dan Bukit Kodok, dimana antrean kendaraan semakin panjang karena kondisi jalan yang menanjak dengan sudut kemiringan 10-20 derajat.
Kapolres Labusel, AKBP. Aditya Sembring, SIK, saat dihubungi, Sabtu malam menyampaikan, arus lalu lintas jalur Timur Jalinsum dari Provinsi Riau menuju Labusel, Sumatera Utara memang mengalami peningkatan yang signifikan H-2 Lebaran.
Kepadatan lalu lintas di sejumlah titik karena volume kendaraan pemudik yang meningkat, sementara sarana dan prasarana yang belum memadai dibandingkan jumlah kendaraan yang melintas juga memicu kemacetan.
Kepadatan terasa di titik rawan kemacetan jalur utama Timur Sumatera, seperti di Jalinsum Dusun Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kota Cikampak, dan Jalinsum Kota Pinang, Kecamatan Kotapinang. Warga yang mencari takjil di sepanjang jalan menambah kepadatan, sementara kesadaran pengendara terkait aturan lalu lintas masih minim.
Hal ini diperparah dengan masih adanya kendaraan angkutan barang yang melintas pada H-2 Lebaran dari arah Riau, sehingga menghambat pergerakan. Polisi telah menerapkan rekayasa lalu lintas dan menempatkan personel di sejumlah titik rawan untuk mengurai kemacetan.
"Situasi Jalinsum pada H-2 Lebaran menunjukan lonjakan arus pemudik dari arah Riau menuju Labusel, Sumut," ujarnya.
Aditya menjelaskan, untuk mengurangi potensi kemacetan mengimbau pemudik agar memanfaatkan waktu keberangkatan diluar puncak arus mudik, seperti pada malam hari atau pagi hari.
Selain itu, pemudik agar memeriksa kesiapan kendaraan, membawa perlengkapan darurat, dan mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan.
"Mengoptimalkan sarana pendukung tugas, seperti water barrier dan traffic cone, agar warga tidak parkir di pinggir jalan. Kami juga melakukan penarikan arus dari arah Cikampak menuju Labusel," jelas AKBP Aditya Sembring, SIK.