Medan (ANTARA) - Pemkab Samosir Sumatera Utara bersama sejumlah kelompok tani melakukan gerakan penanaman padi gogo di lahan kering sebagai upaya untuk mendorong peningkatan ketahanan pangan setempat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir Tumiur Gultom di Samosir, Kamis mengatakan bahwa untuk tahap awal penanaman padi gogo secara serentak dilakukan di lahan Kelompok Tani Cahaya.
Padi gogo adalah padi darat atau disebut juga padi huma yang dibudidayakan pada lahan kering.
Penanaman padi huma ini ditargetkan 15 hektare tahun ini di Desa Tanjung Bunga yang dikelola sejumlah kelompok tani.
Gerakan tanam serentak padi gogo merupakan inisiatif untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Gerakan ini untuk meningkatkan produksi padi gogo, yang dapat ditanam di lahan kering dan memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Ia mengatakan padi gogo merupakan padi yang tahan ditanam di lahan kering sehingga padi tersebut cocok dengan kondisi Samosir.
Sebelumnya padi gogo telah berhasil di Desa Maduma dengan hasil 6 ton per hektare di Desa Tanjung Bunga.
Melihat kondisi kesuburan tanah, ia yakin hasil padi gogo akan lebih memuaskan dan hasil dari Desa Tanjung Bunga.
Pihaknya berharap produksi Desa Tanjung Bunga dapat dibagikan kepada kelompok lain nantinya sehingga padi Gogo akan semakin menyeluruh di Kabupaten Samosir.
"Tempat ini cocok sebagai pusat penanaman padi Gogo melihat kondisi kesuburan tanahnya. Kami dari dinas memberi perhatian untuk Desa Tanjung Bunga," katanya.
Ia mengatakan Dinas Pertanian akan membantu petani dalam pengolahan lahan 15 hektare dengan mengerahkan traktor dari dinas.
Bibit yang ditanam merupakan varietas sigambiri merah juga diupayakan dari hasil kerja sama dengan kementerian pertanian pada 14 hektare lahan berikutnya.
Menurutnya pertanian padi gogo ini layak dipadukan dengan pariwisata karena didukung pemandangan yang cukup bagus dari ketinggian kaki gunung Pusuk Buhit.
Tumiur berharap tradisi menanam padi dapat dikembalikan sebagaimana dilakukan nenek moyang terdahulu.
"Ke depan, mari mengembalikan tradisi menanam padi sebagaimana Opung Naparjolo. Selain pertanian lokasi kita ini cocok dipadukan dengan pariwisata," katanya.
Melalui program itu ia juga meminta petani untuk menggunakan pupuk organik dan tidak membakar lahan. Belajar dan mau membuat pupuk organik untuk kebutuhan pertanian.
"Kita rawat padi ini dengan baik, penyuluh akan turun kelapangan, akan lebih efektif untuk membantu petani termasuk dalam pembuatan pupuk organik. Sukses padi Gogo ini, maka akan banyak lagi bantuan yang akan diberikan seperti kentang yang diusulkan kelompok tani," katanya.