Medan (ANTARA) - Cuaca panas yang melanda Kota Pematangsiantar dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan debit air di umbul mengecil. Akibatnya berdampak pada distribusi air Perumda Tirta Uli ke rumah-rumah pelanggan.
Direktur Teknik Perumda Tirta Uli Andarianto, Kamis (25/7) berharap masyarakat memaklumi situasi saat ini. Perumda Tirta Uli sendiri, katanya, tetap akan memaksimalkan distribusi air ke rumah pelanggan.
"Beberapa pekan terakhir, memang cuaca panas. Volume air di penampungan kita yang bersumber dari umbul itu berkurang. Rata-rata kalau kasat mata, ketinggian airnya turun 5-15 cm," terang Andarianto.
Ia menyampaikan, dengan kondisi umbul air yang berkurang tentunya distribusi air sedikit berkurang dibandingkan hari normal biasanya. Sebab ada ruang udara dalam pendistribusian air lewat pipa-pipa ke rumah warga.
Dilanjutkan Andarianto, kasus-kasus seperti berkurangnya volume air dari umbul akibat fenomena alam setiap tahun dialami oleh Perumda Tirta Uli Kota Pematangsiantar. Hanya saja, di pertengahan tahun 2024 ini termasuk cukup parah.
"Sebenarnya rutin ya ada fenomena cuaca panas. Tapi memang tahun ini yang agak parah kondisinya. Kita lihat saja misalnya umbul kita langsung terasa airnya berkurang," terang Andarianto.
"Kita di Siantar ini kan, airnya memang bagus karena semua dari mata air. Bukan dari sungai seperti daerah lain," sambungnya.
Masih kata Andarianto, akibat distribusi air mengecil tentunya berdampak pada pembagian air ke rumah-rumah pelanggan, khususnya yang secara topografi berada di ketinggian. Apalagi saat jam-jam sibuk penggunaan air, seperti pagi ataupun sore hari.
"Walaupun begitu, kita sedang mengusahakan agar air tetap sampai di rumah-rumah pelanggan. Karena kita wajib memenuhi standar layanan," tukas Andarianto.