Kerikil penghalang jalan trans Sumatera itu di Batu Jomba
Sabtu, 6 Juli 2024 16:19 WIB 47124
Kata Latif, mobil penumpang rusak, truk terbalik/terguling ke jurang sudah merupakan pemandangan biasa disaksikan masyarakat di area Batu Jomba tersebut. Belum lagi yang korban termasuk ekonomi warga.
"Kerusakan jalur jalan ekstrem Batu Jomba sudah lama dan bertahun-tahun dikeluhkan utamanya pengendara yang menggunakan jalur Batu Jomba. Makanya butuh perhatian," ujarnya.
Parahnya lagi, lanjut Latif, ketika musim penghujan jalur Batu Jomba kendaraan dari dua arah (Tatutung - Sipirok) sering terjebak macet belasan jam, dengan keadaan kendaraan yang 'mengular'. Apalagi di saat musim liburan tiba.
"Sebelum korban-korban bertambah banyak, alangkah baiknya Ruas Batu Jomba mendapat perhatian dari pihak terkait untuk memperbaiki pun merelokasi," harap Latif.
Terpisah, Manaek Manalu, pejabat pembuat komitmen (PPK) Siborong-borong - Sipirok, atau pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, mengatakan bahwa pihaknya perhatian atas kondisi Ruas Jalan Batu Jomba yang kerap turun.
"Kita melakukan pemeliharaan dengan penimbunan, karena lokasinya adalah sesar yang turun dan patah. Setiap ada penurunan selalu ditimbun dengan material," tegasnya.
Hanya saya, lanjut Manaek, badan jalan Batu Jomba yang rutin ditimbun itu lekas rusak dan tak bertahan lama diakibatkan gesekan roda kendaraan yang tonase besar dan kendaraan yang lain, tambah gesekan roda yang ada menarik.
"Memang rencana pemerintah ada upaya untuk di relokasi, tolong di dukung ya," tutup Manaek.
Mudah-mudahan harapan warga agar akses dan kelancaran transportasi di seluruh penjuru nusantara itu lancar, sesuai tujuan pemerintah untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.