Kerikil penghalang jalan trans Sumatera itu di Batu Jomba
Sabtu, 6 Juli 2024 16:19 WIB 47129
Jalan mobil mulai merengsek tak ubahnya seperti kemacetan di sejumlah ruas jalan padat di Kota Jakarta, saat jam sibuk pagi hari atau sore hari.
Sesekali suara klakson kendaraan meredam suara kicauan burung yang bertengger di dahan-dahan pepohonan kiri dan kanan ruas jalan lintas Sumatera kawasan Sipirok.
Ternyata kemacetan itu terjadi sepanjang hampir dua kilometer, seraya Akung berujar "Sepertinya ada kendala di jalan kawasan Batu Jomba Sipirok." Ternyata perjalanan kami sudah menempuh lebih 300 kilometer dari Kota Medan.
Arlojiku menunjukkan pukul 17.30 Wib, perkiraan paling lama kemacetan sekitar 30 menit. Artinya masih masih ada harapan dapat melaksanakan shalat maghrib di masjid Agung Sipirok.
Mungkin ada puluhan mobil yang terus merengsek, ternyata di luar perhitungan sebab hampir satu jam kendaraan tertahan di titik itu.
Akung bercerita. "Kayaknya kita tidak sampai ke Sipirok untuk shalat maghrib sebab macetnya cukup panjang sebab ada truk yang nyangkut di jalan rusak di kawasan Batu Jomba."
Ternyata benar, satu setengah jam atau 90 menit kami tertahan karena ada kendaraan yang tersangkut di jalan rusak di kawasan Batu Jomba. Padahal panjang jalan rusak itu sekitar 15 meter.
Mendengar jalan rusak di Batu Jomba, mengingatkan ku lima tahun silam saat perjalanan dari Padang menuju Aceh. Saat itu, kendaraan kami tertahan karena di ruas jalan di lokasi tersebut juga ada mobil yang nyangkut sehingga menimbulkan kemacetan panjang.
Lokasi kerusakan jalan yang dinilai sebagai penghambat laju kendaraan lintas Sumatera itu disebabkan tanahnya labil dan terus bergeser dan menurun terutama ketika dilewati truk bermuatan berat.
Namun menjadi pertanyaan adalah masalah jalan yang menjadi hambatan kelancaran lalu lintas itu sudah menahun, namun kok tidak ada solusinya?
Seorang pemerhati pembangunan di Tapanuli Bagian Selatan, Latif Kahfi, yang tegas meminta agar Jalan Batu Jomba yang rusak itu menjadi prioritas Joko Widodo (Jokowi).
"Harapan kita di penghujung masa jabatannya dua periode sebagai Presiden RI, Pak Jokowi kiranya dapat memerhatikan minimal memberi solusi atas kondisi buruk ruas jalan Batu Jomba ini," ujar Latif (kandidat doktor).