Madina (ANTARA) - Dialog gagasan “Patujoloon Mandailing” yang digagas oleh bakal calon Bupati Mandailing Natal, Ivan Iskandar Batubara di Kecamatan Panyabungan Utara berlangsung semarak dan mendapat antusias dari masyarakat.
Kegiatan tastas nambur (langkah awal) putaran kelima Patuan Mandailing, H Hasanul Arifin Nasution S Sos dari Bagas Godang Hutasiantar yang berlangsung di Kelurahan Mompang Jae pada Kamis (30/5) malam itu turut juga dihadiri Raja Adat Mompang Jae, Baginda Daulat Sori Alam bersama namora natoras, hatobangan dan parkahanggian.
Sekitar 60-an tokoh yang diundang menyimak dialog tentang gagasan itu. Patuan Mandailing yang didampingi Mangaraja Gunung dari Bagas Godang Gunungtua, Sutan Pelembang dari Bagas Godang Panyabungan Julu, Sutan Pulungan Naposo (Ali Sutan Nasution) dari Bagas Godang Hutabargot dan aktivis budaya Abdul Hamid Nasution alias Mariati dari Pidoli Lombang.
Pada pertemuan itu, para undangan yang hadir mengungkapkan harapannya agar Madina harus terus bergerak hingga ke posisi terdepan sesuai dengan esensi dari ungkapan yang viral saat ini yaitu “Patujoloon Mandailing”.
“Karena itu, kita harus mampu mengatasi permasalahan yang ada. Madina juga harus siap dengan tantangan dan hambatan baru di depan. Seperti apa keadaan Madina setelah ada di barisan terdepan kabupaten/kota yang ada di Sumut atau Indonesia, ungkap Hasanul Arifin Nasution, Sabtu (1/6).
Dijelaskannya, terkait IPM dan PAD saat ini, Madina harus menjadi posisi terdepan dan sudah harus mampu menyelesaikan problem-problem yang sebelumnya membelenggu.
Soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut dia sudah mesti terdepan, PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) juga sudah harus naik. Apalagi untuk mendapatkan beberapa kali lipat dari PAD 2023 yang nampaknya belum menyentuh angka Rp 100 milyar, butuh banyak terobosan.
"Dengan PAD Rp 300 milyar saja, lanjut Patuan Mandailing, APBD pun bisa mencapai Rp 2 trilyun, maka dunia usaha dan pertanian di Madina sudah jauh membaik sehingga lapangan kerja yang terbuka pun akan jauh lebih memadai," ungkapnya.
Namun, untuk sampai ke posisi terdepan itu jelas Arifin Madina butuh energi, tenaga atau SDM yang sangat-sangat besar atau banyak. Bagaimana strategi, program, kegiatan dan caranya agar masyarakat Madina makmur, bahagia lahir-batin.
"Karena itulah, harajaon yang terlibat dalam peletakan dasar-dasar pembentukan kabupaten ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Mandailing Natal," jelasnya.
Oleh karena itu, jelas Arifin harajaon berinisiatif membuat kegiatan silaturrahmi seperti ini. Sehingga, masyarakat umumnya memiliki pemahaman yang sama dan pergerakan yang sinergis sehingga memungkinkan untuk sampai ke posisi terdepan itu.