Medan, Sumut (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk bekerja di Provinsi Sumatera Utara mencapai 7,59 juta orang pada Februari 2024, naik 131 ribu orang dari Februari 2023, yang mayoritas beraktivitas di bidang pertanian.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 29,01 persen menjadikan pertanian sebagai lapangan pekerjaan utama," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin di Medan, Sumut, Senin.
Nurul melanjutkan situasi tersebut sejalan dengan besarnya porsi sektor pertanian, bersama kehutanan dan perdagangan, untuk nilai produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut pada triwulan I 2024.
Dari sisi distribusi, sektor pertanian, kehutanan, dan perdagangan menyumbang 24,18 persen PDRB Sumut triwulan I 2024.
Adapun PDRB Sumut pada triwulan I 2024 adalah Rp273,49 triliun (atas dasar harga berlaku) dan Rp152,82 triliun (atas dasar harga konstan tahun 2010) dengan pertumbuhan ekonomi 4,88 persen year on year (yoy) dan terkontraksi 0,59 persen quarter to quarter (qtq).
Kemudian, BPS Sumut juga menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Sumut turun 0,14 persen poin pada Februari 2024 menjadi 5,10 persen dibandingkan Februari 2023. Jumlah pengangguran di Sumut pada Februari 2024 adalah 408 ribu orang.
"Sementara dari jumlah penduduk yang bekerja, ada 4,82 juta orang termasuk pekerja penuh atau minimal 35 jam per minggu, 2,09 juta orang pekerja paruh waktu, dan 685 ribu orang setengah penganggur," kata Nurul.
Dia memaparkan dari jumlah yang bekerja di Sumut pada Februari 2024, sebanyak 38,27 persen merupakan buruh atau karyawan.
Kemudian, pada periode yang sama, 57,58 persen dari jumlah penduduk bekerja di Sumut berstatus pekerja formal dan 42,42 persen adalah pekerja informal
Adapun jumlah pekerja informal itu bertambah 0,04 persen poin dibandingkan Februari 2023, sementara jumlah pekerja formal turun 0,04 persen.
BPS mencatat di sektor informal, pekerjanya didominasi perempuan dengan 64,59 persen dan laki-laki 52,76 persen.
Dari sisi pendidikan, orang yang bekerja di Sumut pada Februari 2024 paling banyak merupakan lulusan SMA yaitu 2,148 juta orang (28,29 persen), disusul SD ke bawah 1,972 juta orang (25,97 persen), SMP 1,455 juta orang (19,16 persen), SMK 1,006 juta orang (13,25 persen), universitas 819 ribu orang (10,79 persen), dan diploma 193 ribu orang (2,55 persen).
Dibandingkan Februari 2023, jumlah pekerja dari lulusan SD ke bawah pada Februari 2024 menurun 1,12 persen poin.
Akan tetapi, untuk lulusan universitas, persentasenya meningkat pada Februari 2024 dari tahun sebelumnya yakni 9,10 persen.
Berikutnya, BPS Sumut menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Sumut pada Februari 2024 terbanyak berada di perkotaan (6,78 persen) dibandingkan perdesaan (3,44 persen).
Pengangguran terbuka di perkotaan dan perdesaan Sumut itu turun dibandingkan Februari 2023, yang masing-masing ada di angka 6,78 persen dan 3,44 persen.
Dari tingkat pendidikan, pengangguran terbuka di Sumut pada Februari 2024 dikuasai oleh mereka yang merupakan lulusan universitas yakni 8,02 persen, sementara lulusan SD ke bawah menyumbangkan 1,57 persen pengangguran atau terendah dari semua tingkat pendidikan.
"Kemungkinan itu memperlihatkan kondisi di di mana lulusan universitas lebih memilih pekerjaan. Mereka mencari yang spesifik," ujar Nurul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Penduduk bekerja di Sumut 7,59 juta orang, mayoritas di pertanian