Medan (ANTARA) - Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN UID Sumatera Utara Yasmir Lukman mengimbau para simpatisan, peserta, maupun semua yang terlibat di Pemilu 2024 untuk tidak mengganggu jaringan listrik saat memasang alat peraga kampanye.
"Dari tahun ke tahun ada saja kecelakaan terkait ketenagalistrikan yang terjadi saat mendekati atau memasuki musim kampanye," ujar Yasmir di Medan, Kamis.
Dia melanjutkan, berbahaya bila alat peraga kampanye seperti baliho, bendera, poster, dan lain-lain diletakkan di dekat atau tepat di instalasi listrik PLN seperti trafo, tiang listrik, dan jaringan tegangan menengah.
Jaringan tegangan menengah, kata Yasmir sangat berisiko karena kabel atau penghantarnya telanjang (tidak diisolasi).
Kondisi cuaca hujan juga dapat meningkatkan risiko terjadi hal-hal seperti korsleting, kebakaran, dan bahkan ledakan.
"Itu dapat membahayakan pemasang alat kampanye maupun warga sekitar," kata dia.
Selain dapat melukai fisik, pemasangan alat kampanye secara sembarangan juga dapat menimbulkan kerugian lain yakni padamnya listrik.
"Bisa saja alat kampanye itu terbawa hujan atau angin ke jaringan tegangan menengah. Hal tersebut berpotensi memadamkan listrik," tutur Yasmir.
PLN menyatakan, jarak aman antara alat peraga kampanye dengan jaringan PLN kurang lebih 2,5 meter jika dari kabel tegangan menengah dan satu meter dari kabel tegangan rendah.
PLN juga meminta masyarakat yang menemukan potensi bahaya kelistrikan atau memerlukan layanan kelistrikan, agar melaporkannya melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi pusat panggilan PLN di nomor 123.