Medan (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menerapkan teknologi listrik dalam mengembangkan produksi tanaman andaliman di wilayah ini sehingga lebih berkualitas, cepat dan efisien.
"Program ini diimplementasikan bersama Yayasan El Shadai, yang menaungi sejumlah petani andaliman di kawasan Sumatera Utara," ujar General Manager PLN UID Sumut Agus Kuswardoyo di Medan, Sabtu.
Agus mengatakan dukungan berupa mesin pengering andaliman berbasis listrik, mesin pemisah ranting berbasis listrik, greenhouse, dan pelatihan peningkatan kapasitas yang meliputi pengelolaan produksi, teknik penggunaan mesin, serta pengolahan hasil panen berbasis teknologi listrik.
Lebih lanjut, dukungan ini diberikan guna mempercepat proses pengeringan, mempermudah dan mempercepat proses pemisahan buah andaliman dari ranting, menjaga kualitas tanaman dari paparan cuaca ekstrem, sehingga hasil panen lebih higienis dan bernilai jual tinggi.
Program ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja para petani andaliman agar memperbaiki kualitas hasil panen dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
“Kami melihat potensi besar andaliman sebagai komoditas unggulan Sumatera Utara. Melalui program electrifying agriculture, kami ingin memberdayakan petani dengan teknologi berbasis listrik agar dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dan siap bersaing di pasar yang lebih luas,” tutur Agus.
Baca juga: Pertamina Sumbagut bentuk satgas jaga kelancaran distribusi energi
Ia menjelaskan andaliman merupakan rempah khas Sumut yang dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi baik di pasar lokal maupun internasional. Dengan bantuan teknologi modern dari PLN, proses pengolahan yang sebelumnya membutuhkan waktu lama kini menjadi lebih cepat dan efisien.
Ia berharap petani yang tergabung dalam Yayasan El Shadai dapat meningkatkan pendapatan mereka dan memperluas jangkauan pasar andaliman.
"Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk mengoptimalkan teknologi listrik dalam mendukung sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan," ucapnya.
Ketua Yayasan El Shadai Marandus Sirait mengatakan bantuan berbagai alat untuk pengembangan andaliman sangat berarti ke depannya.
"Mesin dan greenhouse yang diberikan akan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen kami. Pelatihan yang diadakan juga membuka wawasan baru bagi para petani untuk lebih mengoptimalkan potensi tanaman andaliman,” ucapnya.
Program "electrifying agriculture" untuk pengeringan andaliman tidak hanya menjadi bukti nyata kontribusi PLN dalam memberdayakan petani lokal, tapi juga mencerminkan peran dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN UID Sumut terapkan teknologi litrik kembangkan tanaman andaliman