Medan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara yakin harga beras di wilayahnya tidak naik pada tahun 2024.
"Saya optimistis harga beras stabil tahun 2024," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Kamis.
Menurut Juwaini, alasan dari keyakinannya itu adalah iklim di Sumut yang tidak terlalu terdampak fenomena kekeringan el nino.
Hal itu membuat panen padi masih akan terjadi di kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
"Mulai akhir tahun lalu sampai saat ini sedang momen penanaman. Kemungkinan Februari dan Maret 2024 masuk masa panen. Namun di Sumut memang panennya tidak serentak. Di satu sisi itu hal baik karena menjaga harga di tingkat petani," katanya.
Dengan begitu, dia menilai stok beras Sumut akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bukan cuma itu, Juwaini pun yakin pasokan beras di wilayahnya mendapatkan dukungan dari Perum Bulog Kanwil Sumut yang terus membanjiri pasar dengan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Beras SPHP dari Bulog itu menekan kenaikan harga," tuturnya.
Terkait beras SPHP, Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menjelaskan distribusinya di Sumut pada 2023 melampaui target yang ditetapkan sebanyak 73.000 ton.
Sampai akhir Desember 2023, Bulog Sumut sudah menyalurkan 75.380 ton atau 103,26 persen dari target.
Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan intervensi yang dilakukan Perum Bulog Kanwil Sumut melalui penggelontoran beras SPHP mampu menahan lonjakan harga beras di provinsi beribu kota Medan itu.