Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyediakan lima sampai 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke setiap pasar murah atau gerakan pangan murah di wilayahnya.
"Intinya, kami memberikan sesuai permintaan dari pemerintah daerah. Berapa pun permintaan kami penuhi," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Senin.
Arif melanjutkan, sampai saat ini, berbagai pasar murah terus diadakan di Sumatera Utara, baik yang dikoordinasikan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumatera Utara maupun dinas-dinas perdagangan kabupaten-kota.
Dia menyebut, nyaris setiap pekan ada kegiatan pasar murah di Sumatera Utara.
"Kami terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk pasar murah ini," tutur Arif.
Pasar murah menjadi salah satu bentuk strategi pemangku kepentingan di Sumatera Utara untuk mengendalikan harga beras dan komoditas pangan lain supaya tidak terjadi lonjakan inflasi pada masa libur akhir tahun 2023.
Dengan cara itu, Pemerintah Provinsi Sumut berharap bisa mencegah kelangkaan pasokan bahan pangan yang berpotensi melambungkan harga.
Perum Bulog Sumut menegaskan siap memasok komoditas pangan yang diperlukan terutama beras.
Arif Mandu menyebutkan pada Desember 2023, pihaknya akan memiliki 60 ribu ton cadangan beras pemerintah yang berasal dari beberapa negara misalnya Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Pakistan.
Selain untuk pasar murah, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu juga menjadi beras bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) dan disalurkan pula ke masyarakat melalui mitra serta ke penggilingan dan distributor dengan skema komersial.