Medan (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi menyebutkan sebanyak 16.800 warga sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan sambungan air bersih gratis yang merupakan program pemerintah sesuai Instruksi Presiden (Inpres) soal penyediaan 10 juta sambungan air bersih.
"Sampai hari ini sudah 16.800 yang sudah mendaftar, hampir 15 ribu," ujar Kabir kepada ANTARA di Medan, Rabu.
Dia melanjutkan, jumlah itu mendekati target yang ditetapkan Perumda Tirtanadi untuk program tersebut yakni 35 ribu sambungan gratis.
Adapun program sambungan air bersih Perumda Tirtanadi dilaksanakan mulai Minggu kedua sampai 30 November 2023.
"Kami terus menyosialisasikan program itu kepada masyarakat melalui beragam media seperti media sosial dan radio," kata Kabir.
Meski demikian, dia menyebutkan program pemasangan gratis itu bukan tanpa tantangan.
Menurut Kabir tantangan terbesar dari program air bersih gratis itu adalah waktu.
Dia menjelaskan, Perumda Tirtanadi harus bergerak cepat karena masih banyak hal yang harus dilakukan setelah pendaftaran, salah satunya yaitu survei.
"Kami wajib melakukan survei dan masyarakat pun harus menyiapkan berkas. Jadi waktu terbatas karena bulan Desember 2023 akan ada verifikasi," ujar Kabir.
Kemudian, nama-nama warga yang mendaftar akan diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Setelah itu, Kabir menambahkan, Kementerian PUPR akan melanjutkannya ke Kementerian Keuangan. Terakhir, barulah masuk fase pemasangan sambungan.
"Pemasangannya diperkirakan pada Februari sampai Juni 2023," tutur dia.
Terkait 10 juta sambungan air bersih itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut bahwa hal itu masuk dalam Inpres tentang air minum dan sanitasi yang ditetapkan supaya masyarakat mendapatkan layanan air minum serta sanitasi yang baik.Total jaringan sambungan rumah yang terpasang dari semua Instalasi Pengolahan Air (IPA) termasuk IPA kabupaten dan kota secara nasional baru mencapai 3,8 juta sambungan rumah. Dengan demikian, terdapat kekurangan 6,2 juta sambungan rumah.
"Pemasangan sambungan inilah yang didanai oleh Inpres," kata Basuki.