Selain program Mapro, kata dia, Pemprov Sumut juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT), sembako, program keluarga harapan, dan jaminan kesehatan, dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di daerah ini.
“Pada tahun 2023 Pemprov Sumut telah memberikan bantuan berupa ternak ayam. Ini sebagai langkah menurunkan kemiskinan ekstrim,sehingga mereka mempunyai penghasilan dan bisa mencukupi kebutuhan sendiri,” ujarnya.
Ia menuturkan angka kemiskinan di Sumut pada tahun 2022 mencapai 8,42 persen. Angka ini merupakan salah satu capaian yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dalam mengentas kemiskinan.
“Bahkan instruksi presiden, pada tahun 2024 menargetkan angka kemiskinan ekstrim itu nol persen. Saat ini angka kemiskinan esktrim di Sumut 1,41 persen," katanya.
Sri Suriani mengatakan pengentasan kemiskinan adalah salah satu tujuan negara dalam menyejahterakan masyarakat. Sejahtera yang dimaksud adalah kondisi masyarakat bisa memperoleh pendidikan, kesehatan, ekonomi yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri.
“Kesejahteraan itu biasanya diukur melalui indeks pembangunan manusia atau IPM yang di dalamnya mencakup pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi. Saat ini, IPM di Sumut 72,71 persen. Jadi salah satu penyebab bangsa Indonesia terjajah karena kemiskinan dan kebodohan, sehingga mudah ditindas. Dengan adanya kemerdekaan, segala upaya dari perintis, pejuang, pahlawan, kita bisa menikmati kemerdekaan ini,” ujarnya.
Pemprov Sumut tekan kemiskinan melalui program Mapro
Kamis, 9 November 2023 19:19 WIB 1953