Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menyatakan bahwa pelatihan yang tepat dapat mengurangi angka pengangguran terbuka di daerah ini.
"Adanya link and match ini memudahkan penyerapan tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran terbuka di Kota Medan," kata Kepala Badan Riset Inovasi Daerah (Brida) Kota Medan Mansursyah saat membuka seminar analisis kebutuhan pelatihan pencari kerja di Medan, Selasa.
Menurut dia, Pemerintah Kota Medan telah menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat pada Agustus 2021 TPT di Kota Medan mencapai 10,81 persen, dan pada Agustus 2022 turun sekitar 1,92 persen menjadi 8,89 persen.
Penurunan TPT itu, kata dia, dipengaruhi pemulihan ekonomi semakin membaik, kebijakan program pemerintah, dan pandemi COVID-19 melandai berkat kolaborasi para pemangku kepentingan.
"Selain itu, penurunan TPT tersebut juga karena pertumbuhan iklim investasi sejalan penyerapan tenaga kerja, dan munculnya wirausaha baru melalui program-program pengembangan UMKM di Kota Medan," tutur Mansur.
Kabid Pemerintahan, Pengkajian Peraturan, Inovasi dan Teknologi Brida Kota Medan Linda Mora Harahap melaporkan bahwa penelitian analis ini dilakukan selama tujuh bulan terhitung mulai Maret hingga Oktober 2023.
"Tujuan penelitian ini untuk memetakan spesifikasi atau kompetensi dibutuhkan di dunia industri dari pencari kerja, termasuk melihat jurang kompetensi dan upaya meminimalkannya," kata dia.
Penelitian ini juga bertujuan menyusun jenis pelatihan apa saja yang direkomendasikan untuk dilaksanakan di Kota Medan guna mempersiapkan pencari kerja.
"Selain itu, melalui penelitian ini juga dapat merekomendasikan dan memberikan informasi peluang kerja yang tersedia kepada pencari kerja," kata Linda.
Tim peneliti analisis kebutuhan pelatihan pencari kerja di Kota Medan Dr Emi Wakhyuni menyimpulkan bahwa level kompetensi para pencari kerja masih kurang baik, terutama aspek keahlian, pengetahuan, dan sikap.
"Oleh karena itu, harus dilakukan peningkatan kompetensi para pencari kerja di Kota Medan agar memenuhi kebutuhan dunia industri atau perusahaan," tuturnya.
Tim peneliti juga merekomendasikan kepada institusi pendidikan, lembaga pelatihan, instansi pemerintah dan dunia industri memprioritaskan penyelenggaraan pelatihan, baik hard skill dan soft skill yang masuk kategori keahlian masa depan.