Tapanuli Selatan (ANTARA) - Warga Dusun Mabang, Desa Muara Huta Raja, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, dihebohkan dengan fenomena air sumur bor yang terbakar saat disulut menggunakan mancis.
Sekretaris Desa Muara Huta Raja, Sadam Simbolon, mengatakan peristiwa langka tersebut terjadi pada Kamis (18/12) dan baru pertama kali dialami warga setempat.
“Kejadian ini bermula saat seorang warga bernama Subuhi Siregar membuat sumur bor untuk mendapatkan air bersih pascabanjir bandang. Kedalaman sumur sekitar 15 meter,” ujar Sadam kepada ANTARA, Jumat malam (19/12).
Ia menjelaskan, setelah pengeboran selesai, air tiba-tiba memancar deras melalui pipa tanpa bantuan mesin pompa. Namun warga mulai curiga karena warna air tidak seperti biasanya.
Karena penasaran, warga mencoba menyulut air yang keluar dari pipa menggunakan mancis. “Tiba-tiba api menyembur dan air tersebut terbakar,” katanya.
Menurut Sadam, air sempat memancar selama belasan jam, kemudian berhenti. Meski demikian, dari pipa masih keluar uap atau diduga gas. Warga lalu mencoba menangkap uap tersebut menggunakan plastik dan kembali menyulutnya, yang kembali memicu api.
Sumur bor tersebut awalnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, mengingat sumber air bersih sebelumnya tertutup pasir dan lumpur akibat banjir bandang yang melanda desa itu dua pekan lalu.
Atas kejadian tersebut, warga merasa khawatir dan sudah melaporkannya ke pihak pemerintah daerah karena takut gas yang keluar berpotensi berbahaya. Warga berharap pihak berwenang segera melakukan peninjauan dan penelitian.
“Kami ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi, apakah tanah di desa kami mengandung gas atau unsur lain. Kami berharap ada penelitian dari pihak berkompeten,” kata Sadam.
