Dengan melahirkan budaya antikorupsi tersebut, lanjut dia, dapat dimulai dengan mencari akar budaya permasalahan korupsi itu sendiri lewat membangun kesadaran di berbagai kalangan.
Ia mengatakan budaya korupsi tersebut lahir karena seseorang yang terlalu cinta akan harta, kenikmatan akan diri sendiri, dan kemewahan.
"Kalau sudah cinta harta, pasti demi harta melakukan berbagai cara. Apalagi seseorang tersebut memiliki wewenang," tutur dia.
ia berharap kampanye kolektif di Kota Medan menjadi provinsi kelima di Pulau Sumatera yang disinggahi dapat menyebarkan paham antikorupsi.
"Kami harap tidak berhenti di sini saja, tetapi semangat ini diteruskan hingga ke kabupaten/kota di Sumatera Utara, dan dilakukan terus menerus," ungkap Ghufron.