Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo meyakini harga beras di Indonesia akan turun dan kembali normal.
"Kalau produksi semakin banyak nantinya harga akan normal lagi," kata Wahyu, di Medan, Jumat.
Menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu, kenaikan harga beras seperti saat ini terjadi lantaran tidak seimbangnya suplai dan permintaan.
Permintaan beras, Wahyu melanjutkan, sebenarnya tetap banyak seperti biasa. Kebutuhan akan beras tinggi lantaran komoditas pangan itu menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.
Namun, permintaan itu tidak diimbangi dengan produksi lantaran kekeringan terjadi di banyak sentra padi di Indonesia, seperti di Pulau Jawa, sebagian Sumatera dan Sulawesi Selatan akibat El Nino.
Kemarau membuat produksi berkurang dan hal tersebut menaikkan harga beras secara nasional.
"Sebenarnya pemerintah sudah mengantisipasi El Nino sejak jauh hari. Namun mungkin pemerintah tidak memproyeksi dampaknya separah ini sehingga mempengaruhi cadangan beras," kata Wahyu.