Rikson mengharapkan ke depan ada peningkatan dari produk UMKM yang selama ini dihasilkan, agar bisa bersaing dengan yang lain, sehingga hasil dari pembekalan dan pelatihan tersebut akan memungkinkan produk arang tempurung kelapa itu lebih baik.
Sementara salah seorang pemilik UMKM arang tempurung kelapa, Burman Hamonangan Siagian, mengatakan, saat ini usaha arang batok kelapa masih terkendala terkait bahan baku dan pemasaran.
"Ketersediaan batok kelapa di tempat kami masih sulit ditemui dan alat produksi juga masih minim. Jualnya masih di sekitar sini-sini aja, mau dipasarkan lebih jauh tapi mesin ovennya (untuk pembakaran) tidak punya," katanya.
Terkait pendampingan yang dilakukan tim USU tersebut, ia mengaku sangat terbantu karena mendapatkan ilmu tambahan terkait produksi dan pemasaran.
"Terima kasih untuk tim PKM MIPA USU atas kedatangannya. Saya mewakili UMKM kecil sangat berterima kasih bisa membantu mengangkat UMKM kami agar bisa lebih maju dan membantu para warga di sekitar sini," katanya.
Dosen USU edukasi UMKM arang batok kelapa untuk peningkatan kualitas produksi
Senin, 25 September 2023 13:46 WIB 1328