Medan (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara mengajak masyarakat di kawasan Danau Toba untuk terus meningkatkan kesadaran pariwisata.
"Kesadaran itu penting, apalagi wilayah Danau Toba masuk dalam kawasan 'geopark' (taman bumi-red) kaldera yang diakui UNESCO," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony kepada ANTARA di Medan, Rabu.
Zumri melanjutkan, kesadaran pariwisata dapat ditunjukkan dengan hal-hal kecil sederhana seperti menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
Selain itu, perlu pula menjamin keamanan lingkungan sehingga membuat wisatawan betah berada di kawasan Danau Toba.
"Itulah kenapa keterlibatan masyarakat sangat diperlukan," kata Zumri.
Pria yang juga Ketua Umum Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark itu melanjutkan, pihaknya pun tidak tinggal diam untuk membantu menambah kesadaran pariwisata masyarakat di sekitar Danau Toba.
Pihaknya menyusun berbagai program dan kebijakan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Menurut Zumri, kalau masyarakat di sekitar Danau Toba dapat bersama-sama memajukan pariwisata di sana, wilayah Kaldera Toba dapat bertahan sebagai kawasan UNESCO Global Geopark.
"Kartu kuning" yang diberikan oleh UNESCO untuk Kaldera Toba pada awal September 2023 pun diyakininya dapat dicabut dua tahun kemudian.