Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) meminta pihak terkait bersinergi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Geopark Kaldera Toba, seperti melakukan patroli terpadu, pemetaan daerah rawan, dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
"Tentunya, upaya penanggulangan karhutla tersebut juga harus melibatkan tokoh adat dan tokoh agama se-kawasan Dana Toba," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong di Medan, Jumat.
Dia mengatakan kawasan Geopark Kaldera Toba dikelilingi tujuh kabupaten di Sumut, yakni Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi. sehingga kejadian karhutla dapat mengancam keberlanjutan kawasan tersebut
"Karhutla itu merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak kesehatan masyarakat," ujar Togap.
Dia mengatakan Kaldera Toba atau lebih dikenal Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang Ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, 2 Juli 2020, memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya yang sangat tinggi.
"Namun kawasan ini rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran hutan dan lahan, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja," ujar Togap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan berdasarkan data BPBD Provinsi Sumut menyebutkan sebanyak 80 kejadian karhutla mulai 1 Januari - 13 Juli 2025 pada luas area terbakar mencapai sekitar 1.804,95 hektare.
Sebaran kejadian itu, terdiri atas 40 kejadian karhutla di wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba di tujuh kabupaten, dan 40 kejadian karhutla di luar wilayah KSPN Danau Toba yakni 14 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Kejadian karhutla di wilayah KSPN Danau Toba di tujuh kabupaten itu, meliputi Kabupaten Samosir sebanyak 12 kejadian, Toba sembilan kejadian, Karo delapan, Simalungun empat kejadian, Humbang Hasundutan tiga kejadian, Tapanuli Utara dan Dairi masing-masing dua kejadian.
Sementara di luar wilayah KSPN Danau Toba, meliputi 14 kabupaten/kota se-Sumut, yakni Kabupaten Tapanuli Tengah 10 kejadian, Padang Lawas Utara tujuh kejadian, Sibolga lima kejadian, dan Langkat empat kejadian.
Selanjutnya, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Kabupaten Padang Lawas dan Tapanuli Selatan masing-masing dua kejadian. Lalu, Kabupaten Batu Bara, Deli Serdang, Mandailing Natal, Nias Barat, Serdang Bedagai, dan Padangsidimpuan masing-masing satu kejadian karhutla.
Dia juga meminta semua pihak terkait supaya meningkatkan sinergitas antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, kementerian, dan perangkat daerah lainnya.
"Ini untuk melakukan kesiapsiagaan dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana karhutla," ujarnya.
