Medan (ANTARA) - Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini mengatakan, kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di wilayahnya terjadi karena El Nino.
"Kemungkinan naik karena terdampak gagal panen di Jawa akibat El Nino," ujar Juwaini di Medan, Sabtu.
Selain itu, dia melanjutkan, aspek lain seperti pupuk, pestisida dan upah kerja pun semakin mahal.
Pada Agustus 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga GKP Sumut baik di tingkat petani maupun penggilingan tembus Rp6.000 per kilogram, yakni rata-rata Rp6.007 per kilogram untuk GKP di petani dan Rp6.162 per kilogram.
Untuk GKP di tingkat petani, BPS bahkan menemukan yang berharga Rp7.200 per kilogram, lalu harga termahal GKP penggilingan Rp7.400 per kilogram.
Padahal, pembelian pemerintah (HPP) untuk GKP di petani adalah Rp5.000 per kilogram dan di penggilingan Rp5.100 per kilogram.
Meski demikian, Juwaini memastikan produksi GKP Sumut aman. Sepanjang Januari sampai Agustus 2023, produksi GKP Sumut mencapai 2.691.107 ton yang setelah diolah menjadi 1.714.235 ton beras.