Medan (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo meminta pemerintah lebih mengantisipasi dampak El Nino di masa depan, agar cadangan beras tetap aman dan harganya terjaga normal ketika fenomena yang menyebabkan kekeringan itu terjadi.
"Kejadian El Nino seperti saat ini pasti akan berulang meski tidak setiap tahun. Setelah ini selesai, marilah kita memperbaiki hal-hal yang diperlukan," ujar Wahyu, di Medan, Jumat.
Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah, menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu, adalah produktivitas sawah di Indonesia.
Pemerintah, dia melanjutkan, idealnya mencari cara untuk meningkatkan produktivitas sawah supaya panen gabah meningkat.
"Ini terkait dengan teknologi. Kita harus bisa mengejar produktivitas Thailand dan China, misalnya. Pemerintah mesti fokus ke hal ini karena beras merupakan pangan utama masyarakat Indonesia," kata Wahyu.
Kemudian, akademisi yang menamatkan pendidikan masternya di Macquarie University, Australia itu, mengingatkan pemerintah akan pentingnya sumber air di daerah-daerah pertanian.
Fungsi bendungan-bendungan yang ada, dia menambahkan, sudah seharusnya dimaksimalkan demi menyuplai air di kala kemarau.