Apresiasi lantas diberikannya kepada tuna netra pemain organ tunggal karena dengan apik bisa mengiri lagu yang dinyanyikan. "Luar biasa, saya sedikit menyampaikan lirik, nadanya langsung pas," sebutnya.
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Gubsu dan Bunda Difabel dihibur tari kreasi daerah yang ditampilkan siswa tuna rungu dari SLB Negeri Batu Bara.
"Saudara-saudaraku, anak-anakku, saya tak mau kalian menyerah, terus berjuang, karena kelak kalian lebih berpeluang masuk surga daripada kami yang memiliki pancaindera sempurna. Dua hari lagi saya tak gubernur lagi, tapi sampai kapanpun, saya tetap menyenangi dan menyayangi kalian," pungkasnya.
Dinsos Pemprovsu sebagai penanggung jawab Pelataran Difabel ini yang bekerja sama dengan pihak swasta yaitu KSI sebagai pelaksana pengelolaan dan Koperasi sebagai distributor produk-produk difabel.
"Ini menjadi yang pertama di Indonesia di lingkungan pemerintahan khususnya Dinas Sosial, agar terus berkelanjutan dan berharap semua dinas terkait serta swasta turut mendukung setiap kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi yang sangat peduli dengan keberadaan sahabat difabel Sumatera Utara yang luar biasa." Ungkap Sri Suriani Purnawati, Kadis Sosial Pemprovsu.
"Selama ini belum ada wadah di Sumatera Utara untuk sahabat difabel dapat mengekspresikan karya-karyanya. Diharapkan Pelataran Difabel ini bisa menjadi etalase keberadaan mereka. Di sini mereka juga bisa belajar sambil bekerja," ujar Dewi dari KSI mengakhirinya.