Kondisi itu disebut Ridho membuat ada masyarakat yang menyimpan gas subsidi tersebut. Ada pula pangkalan yang menjual gas elpiji tiga kilogram itu di atas harga eceran tertinggi (HET).
Tidak cuma itu, KPPU Kanwil I juga menemukan fakta elpiji tiga kilogram yang semestinya untuk masyarakat diborong oleh warung pengecer. Timbul pula indikasi pengoplosan karena perbedaan harga yang tinggi antara gas subsidi dan nonsubsidi.
"Namun, setelah itu Pertamina bisa mengatasinya dengan meningkatkan pasokan gas. Sekarang situasi sudah relatif normal tetapi kondisi yang sebelumnya tetap harus menjadi pelajaran," tutur Ridho.
Gas elpiji bersubsidi tiga kilogram sempat mengalami kelangkaan di Sumatera Utara termasuk di Medan pada Juli 2023.
Situasi tersebut membuat pemerintah daerah setempat dan Pertamina melakukan berbagai terobosan sehingga permasalahan tersebut dapat terpecahkan.