Medan (ANTARA) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I menyatakan pemberian subsidi tepat sasaran dan antisipasi yang akurat menjadi kunci agar kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Sumatera Utara tidak terulang kembali.
"Pertama adalah bagaimana membuat mekanisme pengawasan dan subsidi tepat sasaran. Kemudian, kedua, mengantisipasi hari-hari tertentu terutama saat libur," ujar Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas di Medan, Rabu.
Ridho melanjutkan, saran tersebut muncul setelah pihaknya bertemu dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pada akhir Juli 2023 serta Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumut, awal Agustus 2023.
Menurut dia, seusai bersua dengan dua pihak tersebut, KPPU Kanwil I menyerap pernyataan dari Pertamina bahwa ada pengurangan alokasi elpiji tiga kilogram pada Juni 2023, yang diiyakan oleh Hiswana Sumut.
Hal tersebut, Ridho melanjutkan, membuat permintaan meninggi lantaran pada Juni 2023 masyarakat merayakan Hari Raya Idul Adha dan mendapatkan cuti bersama. Aktivitas yang memanfaatkan gas elpiji tiga kilogram semakin banyak.
Akibatnya, terlihat kekurangan stok di pangkalan karena permintaan melonjak.
"Kemudian, diberitakanlah di media sosial yang membuat masyarakat panik sehingga melakukan panic buying. Itu membuat seolah-olah terjadi kelangkaan," kata Ridho.
Kondisi itu disebut Ridho membuat ada masyarakat yang menyimpan gas subsidi tersebut. Ada pula pangkalan yang menjual gas elpiji tiga kilogram itu di atas harga eceran tertinggi (HET).
Tidak cuma itu, KPPU Kanwil I juga menemukan fakta elpiji tiga kilogram yang semestinya untuk masyarakat diborong oleh warung pengecer. Timbul pula indikasi pengoplosan karena perbedaan harga yang tinggi antara gas subsidi dan nonsubsidi.
"Namun, setelah itu Pertamina bisa mengatasinya dengan meningkatkan pasokan gas. Sekarang situasi sudah relatif normal tetapi kondisi yang sebelumnya tetap harus menjadi pelajaran," tutur Ridho.
Gas elpiji bersubsidi tiga kilogram sempat mengalami kelangkaan di Sumatera Utara termasuk di Medan pada Juli 2023.
Situasi tersebut membuat pemerintah daerah setempat dan Pertamina melakukan berbagai terobosan sehingga permasalahan tersebut dapat terpecahkan.
Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan penambahan 45 ribu tabung elpiji tiga kilogram demi meredam kelangkaan.
Kemudian, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut ada peningkatan pasokan gas elpiji bersubsidi di Sumut sehingga totalnya menjadi 357 ribu tabung.
Selain itu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Polrestabes Medan menangkap tiga orang pengoplos ratusan tabung gas elpiji subsidi tiga kilogram di Medan.
Sementara Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menegaskan bahwa subsidi yang tetap sasaran menjadi kunci mengatasi kelangkaan elpiji tiga kilogram di Sumatera Utara.
Sejatinya, pada Januari-Juni 2023, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mencatat, penyaluran elpiji tiga kilogram oleh Pertamina mengalami kenaikan.
Sampai Juni 2023 penyaluran elpiji tiga kilogram di wilayah Sumut mencapai 180.907 metrik ton (MT), lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran Januari-Juni 2022 sebesar 175.498 MT.
KPPU: Subsidi tepat sasaran kunci atasi kelangkaan elpiji
Rabu, 9 Agustus 2023 21:43 WIB 2583