Menurutnya, masuknya Geopark Kaldera Toba dalam UNESCO GLOBAL GEOPARK lebih memudahkan dalam mempromosikan destinasi wisata Danau Toba hinggar ke level dunia.
"Sehingga meningkatkan jumlah wisatawan asing, mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dan pendapatan asli daerah, serta mewujudkan Sumut yang maju dan bermartabat," sebutnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut pada tahun 2022, tercatat 74.498 wisman datang ke Sumut melalui Bandara Kulanamu, Pelabuhan Laut Belawan, Pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan, dan Bandara Udara Silangit. Sebanyak 62.753 di antaranya berasal dari ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Selain itu, 2.436 wisatawan dari Asia seperti dari India, China, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan juga datang ke Sumut. Pada tahun 2022.
Sedangkan wisatawan asal Eropa mengunjungi Sumut tercatat sebanyak 6.364 orang yang berasal dari Belanda, Jerman, Prancis, Austria, Belgia, Denmark, Italia, Spanyol, Portugal, dan Inggris mengunjungi Sumut dan juga ada 1.244 wisatawan Amerika dan 97 wisatawan Afrika.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut Zumri Sulthony mengatakan pandemi COVID-19 membuat sektor pariwisata di Sumut, sempat vakum dan membuat jumlah kunjungan wisman juga menurun. Namun, kata dia, kondisi tersebut tidak begitu lama, dengan menggaungkan tagline Berwisata "DiSumutAja" dan membuat aplikasi digital yang terintegrasi ke kabupaten/kota se-Sumut, wisatawan pun mulai berdatangan lagi.
“Jadi, saat ini kita sudah memiliki aplikasi digital "DISUMUTAJA" yang terintegrasi ke seluruh 33 kabupaten/kota, tour guide, dan agen perjalanan. Bagi wisatawan baik lokal dan mancanegara bisa mengakses, melihat, dan merencanakan, untuk berwisata ke Sumut. Aplikasinya bisa didownload melalui android dan IOS,” ujar Zumri.