Simalungun (ANTARA) - Akses transportasi menuju desa wisata pemandian Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun semakin memprihatinkan.
Ada tiga titik di jarak kira-kira 1,5 kilometer dari gerbang masuk lokasi pemandian mata air yang menjadi keluhan pengunjung dan warga setempat serta sekitar.
Material aspal terkelupas dan menciptakan lubang yang mengganggu kenyamanan perjalanan, terutama saat hujan, genangan air menutupi ruas jalan, yang membuat kendaraan terjebak.
Kondisi terparah di ruas jalan wilayah Nagori Karang Rejo, satu dari tiga desa sepanjang jalan menuju pemandian alam Karang Anyer (sebelum pemekaran dikenal dengan pemandian alam Karang Sari).
Hujan deras dalam satu pekan ini, merusak tembok penahan batas jalan dan drainase, dampaknya berpotensi jalan bisa putus, bila tidak segera ditangani.
Saat hujan, saluran irigasi yang sudah mengalami pendangkalan akibat sampah warga, tidak mampu menampung debit air. Alhasil, air mengalir ke ruas jalan dan rumah-rumah warga sekitar.
Warga menginformasikan, kondisi ini berlangsung tahunan, meski juga sudah ditangani Pemkab Simalungun, tidak bertahan lama.
"Karena hanya pengaspalan atau pembetonan, memperbaiki drainase, tetapi tidak pada sumber masalah," sebut Suario, Kamis (7/11).
Dikatakan, banjir atau air mengalir ke jalan disebabkan terjadinya pendangkalan pada saluran irigasi, dan ini yang harusnya ditangani juga.