Spesialis Bedah Onkologi (kanker) Rumah Sakit Hermina Bekasi, dr. M. Yadi Permana meminta masyarakat mewaspadai bentuk dan letak tahi lalat untuk mencegah risiko kanker kulit.
“Bagi masyarakat yang punya tahi lalat, harus memperhatikan letak dan bentuknya, apakah lesi (benjolan) terletak di tempat yang terkena sinar matahari lebih banyak, misalnya di muka atau punggung tangan, kemudian bentuknya juga perlu diperhatikan asimetri atau tidak, dan apabila disertai rasa gatal segera periksakan ke dokter untuk mencegah kanker kulit,” kata dr. Yadi pada diskusi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Yadi menjelaskan, apabila tahi lalat makin membesar, menimbulkan gradasi warna pada kulit sekitarnya, dan memiliki batas yang tidak teratur, maka kemungkinan besar tahi lalat tersebut bisa memicu kanker kulit.
“Dokter kulit biasanya menyarankan kalau lesinya kecil, langsung dioperasi saja, diangkat kemudian diperiksa di bawah mikroskop, karena kan operasinya minor saja, dengan bius lokal juga sudah mencukupi kalau lesinya satu sampai dua centimeter,” ujar dia.
“Kemudian jangan lupa untuk kecurigaan kanker kulit, diperiksa patologi dan anatominya di laboratorium, tujuannya mengetahui apakah ini hanya tahi lalat biasa, sudah lesi pra-kanker, atau sudah kanker kulit itu sendiri,” imbuhnya.
“Bagi masyarakat yang punya tahi lalat, harus memperhatikan letak dan bentuknya, apakah lesi (benjolan) terletak di tempat yang terkena sinar matahari lebih banyak, misalnya di muka atau punggung tangan, kemudian bentuknya juga perlu diperhatikan asimetri atau tidak, dan apabila disertai rasa gatal segera periksakan ke dokter untuk mencegah kanker kulit,” kata dr. Yadi pada diskusi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Yadi menjelaskan, apabila tahi lalat makin membesar, menimbulkan gradasi warna pada kulit sekitarnya, dan memiliki batas yang tidak teratur, maka kemungkinan besar tahi lalat tersebut bisa memicu kanker kulit.
“Dokter kulit biasanya menyarankan kalau lesinya kecil, langsung dioperasi saja, diangkat kemudian diperiksa di bawah mikroskop, karena kan operasinya minor saja, dengan bius lokal juga sudah mencukupi kalau lesinya satu sampai dua centimeter,” ujar dia.
“Kemudian jangan lupa untuk kecurigaan kanker kulit, diperiksa patologi dan anatominya di laboratorium, tujuannya mengetahui apakah ini hanya tahi lalat biasa, sudah lesi pra-kanker, atau sudah kanker kulit itu sendiri,” imbuhnya.