Medan (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kota Medan Sudari meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu turut mengawasi kepala sekolah mengangkat tenaga guru honorer yang baru di daerah ini.
"Kita mengingatkan kepala sekolah tidak asal angkat tenaga guru honoreryang baru dengan mengorbankan guru honorer lama," ungkap Sudari di Medan, Sumut, Jumat.
Pasalnya, kata politisi ini, pihaknya acap kali menerima laporan guru honorer dan operator sekolah dipecat baik tingkat SD maupun SMP se Kota Medan, terutama setiap tahun ajaran baru.
Setelah dipelajari ada indikasi oknum kepala sekolah menggunakan kekuasaan untuk balas dendam, dan berdampak buruk terhadap proses belajar mengajar di sekolah.
Lazimnya guru honorer yang baru ini berasal dari kerabat terdekat si oknum kepala sekolah itu, sehingga guru honorer lama maupun operator sekolah terpaksa harus mencari sekolah baru.
"Persoalan seperti ini sering muncul. Kami minta Disdikbud perhatikan masalah ini dengan serius, sehingga kepala sekolah tidak sembarangan mengangkat guru honorer baru. Apalagi sampai memanipulasi data," katanya.