Medan (ANTARA) -
"Saya mengucapkan terima kasih kepada rektor USU yang berkolaborasi bersama Pemkot Medan menyelesaikan salah satu program prioritas penanganan banjir," ucap Bobby dihadiri Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin di Medan, Sumut, Kamis.
Selain membantu menyediakan tempat kolam retensi ini, lanjut dia, sebelumnya USU juga membantu Pemkot Medan mengurangi genangan air, titik banjir dan lama genangan air di Kota Medan.
Wali Kota menyatakan bahwa penanganan banjir di Kota Medan harus dilakukan secara komprehensif dan bukan dilakukan dari hulu ke hilir, tetapi dari hilir ke hulu.
Di antaranya buangan air dari drainase harus optimal hingga ke sungai. "Fungsi kolam retensi ini untuk menampung sementara aliran dari drainase yang selanjutnya dialirkan ke sungai," jelasnya.
Kolam retensi yang dibangun di USU ini, jelas Bobby, merupakan satu dari tiga kolam retensi yang akan dibangun di wilayah Kota Medan.
"Atas dasar itu dilakukan kajian oleh Fakultas Teknik USU mengurangi efek debit air yang berlebih. Untuk itu diperlukan pembangunan kolam retensi guna menampung sementara air di kawasan USU ini," katanya.
Pihaknya menjelaskan kolam retensi ini akan menampung air dari drainase di kawasan USU, Jalan Jamin Ginting hingga pasar sore dengan ke dalaman 1,5 meter.
Adapun luas kolam retensi sekitar 2.875 meter persegi dengan kedalaman 3,2 meter serta memiliki daya tampung sekitar 9.450 meter kubik air.
Untuk operasinya akan dibantu dengan empat pintu terdiri atas dua pintu keluar dan dua pintu masuk. Kemudian antara kolam satu dan kolam kedua dihubungkan kotak berukuran 2x2 meter.
"Jika kolam retensi ini selesai dibangun, kita menyelamatkan sekitar 400 kepala keluarga terdampak banjir selama ini. Kita targetkan, pembangunan kolam retensi di USU selesai Desember 2023," jelas Topan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pembangunan kolam retensi di USU resmi dimulai