Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara memprediksi kenaikan harga cabai merah di wilayahnya berpotensi sulit untuk dikendalikan setidak-tidaknya dalam dua bulan ke depan.
"Berdasarkan tren yang kami pelajari, harga cabai merah akan bergejolak pada Juli atau dua bulan berturut-turut ke depan. Situasi ini menjadi perhatian karena potretnya (harga cabai merah-red) memberikan gejolak yang sulit untuk dikendalikan," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers secara daring yang diikuti di Medan, Senin.
Menurut Nurul, harga rata-rata cabai merah di Sumut pada Juni memang Rp24.260 per kilogram. Namun, harga tersebut meningkat dari Mei 2023 yang ada di rata-rata Rp16.900 per kilogram.
Bukan cuma itu, pantauan langsung BPS Sumut juga memperlihatkan harga cabai merah terus melonjak.
"Saya mencoba untuk mengecek pada tanggal 1 Juli dan 2 Juli, harganya sudah sampai Rp40 ribu per kilogram. Ini mesti menjadi perhatian khusus," tutur Nurul.
Nurul Hasanudin pun meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengambil langkah-langkah strategis mengantisipasi tingginya harga cabai merah.
Hal tersebut agar cabai merah tidak lagi berada di atas Rp70 ribu per kilogram seperti terjadi pada Juli-Agustus 2022.
"Itu perlu dilakukan supaya harga cabai merah tidak berdampak buruk pada capaian inflasi," kata Nurul.