Madinah (ANTARA) - Pemerintah Indonesia sedang menjajaki penggunaan tanda pengenal atau gelang identitas berbasis teknologi informasi (TI) seperti global positioning system (GPS) pada jamaah haji Indonesia khususnya lanjut usia (lansia), sehingga memudahkan pencarian jika tersesat atau terpisah rombongan.
"Saya kira tanda bagi lansia belum memadai dan representatif, sudah waktunya diberi penanda berbasis TI. Saya pikir harus segera, dilaksanakan secepatnya," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di sela kunjungannya di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, di Madinah, Arab Saudi, Sabtu.
Muhadjir menyampaikan pentingnya inovasi layanan haji berbasis TI, berbasis identifikasi, keselamatan, keamanan jamaah selama menunaikan ibadah haji.
Penerapan teknologi itu, lanjut dia, diharapkan bisa menaikkan mutu layanan, mengidentifikasi kebutuhan dasar jamaah lanjut usia (lansia), serta mengurai masalah tahunan haji seperti jamaah terpisah dari rombongan.