Aekkanopan (ANTARA) - Pemilihan umum yang akan digelar tahun depan merupakan momentum bagi para pemuda untuk memilih dan menentukan figur terbaik untuk memimpin. Pemuda diharapkan bisa menjadi subjek dan bukan objek pada pemilu tersebut.
Demikian antara lain yang disampaikan tiga narasumber pada kegiatan Ngobrol Politik (Ngopi) dengan tema Peran Pemuda dan Aktivis pada Pemilu 2024 yang digelar di Majelis Coffi Lingkungan V Aekkanopan Timur, Sabtu (20/5) malam.
Adapun ketiga narasumber tersebut adalah Ketua MD KAHMI Labura Ahmad Syafii Hasibuan ST, Ketua DPD Balera Labura Baginda Azmi Anshari Sinaga dan Ketua Komisi B DPRD Labura Mufti Ahmad SE. Sebagai moderator Leonardos Turnip SH.
Mufti Ahmad menyebutkan, saat ini dari 35 anggota DPRD Labura hanya tujuh orang yang berusia di bawah 40 tahun. Sementara untuk menghasilkan kinerja terbaik dibutuhkan figur energik dan hal itu diharapkan dilakukan kaum muda.
Kondisi itu, ujar politisi PDI Perjuangan tersebut membuat kinerja lembaga legislatif di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok tidak maksimal. Bahkan diakuinya, produk peraturan daerah juga dilahirkan tanpa melalui pengkajian mendalam.
"Jika yang mengkaji draf peraturan daerah adalah kaum muda, saya optimis akan menghasilkan peraturan yang lebih baik," ujar mantan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tersebut.
Sedangkan Syafii menyebutkan, pemilu 2024 diharapkan menjadi ajang evaluasi dan momentum memilih pemimpin yang lebih baik. "Pemilu 2024 adalah momentum pemuda untuk mengevaluasi dan memilih pemimpin terbaik. Kalau yang mari pertahankan, kalau tidak mari kita ganti," katanya.