MenKopUKM menekankan, untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia juga punya tugas internal untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di dalam negeri menjadi 1 juta wirausaha baru, sesuai amanat Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.
Teten Masduki menyebutkan, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung penumbuhan wirausaha di Indonesia, salah satunya adalah penumbuhan ekosistem wirausaha melalui Entrepreneur Hub.
Survei di dalam negeri maupun di Asia Tenggara, sebanyak 72 persen mahasiswa ingin menjadi pengusaha.
Hal itu pula, kata MenKopUKM, yang menjadi dasar bagi Kementerian Koperasi dan UKM dalam membidik entrepreneur dari kalangan perguruan tinggi, mengingat persaingan ke depan semakin kompetitif sehingga wirausaha harus punya kemampuan bersaing di pasar global.
“Salah satunya kenapa di USU? Kota Medan sejarahnya memang dibangun oleh para pebisnis, di mana tembakau kualitas unggul di dunia ada di Sumut," katanya.
Sebanyak 3.800 petani tembakau dari Eropa mengelola tembakau yang kemudian diekspor. "Medan, Sumut punya sejarah panjang sebagai kota bisnis,” ujar Menteri Teten.
Saat ini, menjadi entrepreneur pun sangatlah mudah. MenKopUKM menyebutkan, sudah banyak platform digital yang bisa membantu untuk memulai bisnis dengan mudah, misalnya melalui Entrepreneur Hub
“Menjadi wirausaha itu mudah asal punya ide, banyak platform digital yang tersedia," ujarnya.
Dari data startupranking.com per April 2023, Indonesia kini berada di posisi ke-6 sebagai negara dengan jumlah startup dan wirausaha baru terbanyak di dunia.