Sebagai penyakit seribu wajah, lupus dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh dan menunjukkan gejala yang berbeda pada setiap individu. Gejala umum yang terkait dengan lupus meliputi ruam kulit, kelelahan, demam, nyeri sendi, dan gangguan organ internal seperti ginjal, paru-paru, dan otak.
Lupus juga dapat menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menghasilkan produksi antibodi yang salah dan menyerang jaringan tubuh yang sehat, menyebabkan kerusakan serius pada organ seperti ginjal dan jantung serta menyebabkan gejala saraf seperti kebingungan dan kelemahan otot.
Variasi gejala lupus dan organ yang terkena membuat diagnosis dan pengobatan menjadi kompleks, memerlukan PM untuk kondisi kesehatan setiap pasien, mengingat setiap pasien memiliki gejala, antibodi, dan mekanisme kekebalan yang berbeda.
Saat ini, pengobatan SLE didasarkan pada pengelompokan pasien berdasarkan keterlibatan organ dan memberikan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan. Kemajuan dalam teknologi, seperti analisis transkriptomik, telah membantu mengidentifikasi sel dan jalur kekebalan spesifik yang tidak berfungsi normal pada SLE.
Dengan menggunakan teknologi yang akurat tinggi, pasien dapat dikelompokkan berdasarkan profil klinis, genomik, epigenomik, dan transkriptomik mereka. Ini dapat membantu dokter mengidentifikasi target obat spesifik yang cocok dengan karakteristik pasien, meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan. Beberapa obat yang menargetkan jalur spesifik pada SLE sedang dalam pengembangan dan dapat memberikan terapi yang lebih efektif.