Sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh, tetapi terkadang terganggu dan menyerang sel sehat sehingga menyebabkan penyakit autoimun seperti lupus (SLE). Studi terbaru menemukan bahwa molekul yang disebut IFN-α memainkan peran besar dalam SLE, terutama dalam mengaktifkan sel kekebalan seperti limfosit, sel dendritik, dan sel pembunuh alami.
Biasanya, ketika sel mati, mereka dibersihkan sebelum mereka dapat memicu respons kekebalan, tetapi dalam SLE, proses ini tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan penumpukan molekul berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. IFN-α juga memengaruhi bagian lain dari sistem kekebalan dan dapat menyebabkan masalah dengan metabolisme energi.
Pengobatan saat ini untuk SLE, seperti obat anti-inflamasi dan penekan kekebalan, hanya mengatasi gejala penyakit dan dapat memiliki efek samping negatif. Para peneliti sedang mencari cara baru untuk mengobati SLE dengan mempelajari penyebab yang mendasari penyakit. Pendekatan ini dapat mengarah pada terapi yang ditargetkan untuk mengatasi aspek spesifik dari penyakit dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Sistem kekebalan tubuh memiliki dua cabang utama: sistem kekebalan alami dan adaptif. Sistem kekebalan adaptif bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi untuk melawan infeksi dan ancaman lainnya. Pada penyakit autoimun seperti sistemik lupus eritematosus (SLE), sistem kekebalan secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri.
Peneliti telah menemukan bahwa menargetkan IFN, terutama IFN-α, adalah perkembangan penting untuk penelitian obat baru pada lupus, berdasarkan pendekatan targeting kekebalan alami. Anifrolumab adalah antibodi monoklonal manusia yang menargetkan IFN-α, dan studi telah menunjukkan bahwa obat ini efektif pada pasien lupus.
Obat lain yang telah diuji, seperti rontalizumab dan sifalimumab, tidak menunjukkan efikasi dan tidak melanjutkan pengembangan.
Pendekatan presisi penakluk penyakit lupus
Selasa, 9 Mei 2023 15:22 WIB 1321